Tips Menjaga Napas Segar Saat Berpuasa Menurut Dokter Spesialis Konservasi Gigi RS UNS
Tips Menjaga Napas Segar Saat Berpuasa Menurut Dokter Spesialis Konservasi Gigi RS UNS
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SOLO – Selama bulan Ramadan, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan menahan makan dan minum lebih dari 12 jam. Salah satu tantangan yang kerap dihadapi saat berpuasa adalah munculnya bau mulut. Menurut Dr. Risya Cilmiati Arief R, drg., M.Si., Sp.KG., Dokter Spesialis Konservasi Gigi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, bau mulut saat puasa disebabkan oleh berkurangnya produksi saliva dalam rongga mulut.
“Terjadinya bau mulut adalah salah satu hal yang sering timbul ketika sedang berpuasa. Ini merupakan efek dari kekurangan atau penurunan produksi dari kelenjar saliva. Produksi saliva yang rendah atau berkurang bisa menyebabkan bau mulut karena adanya aktivitas bakteri. Salah satu fungsi saliva adalah sebagai antibakteri,” jelas Dr. Risya.
Meskipun bau mulut saat puasa merupakan hal yang wajar, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga napas tetap segar selama menjalankan ibadah puasa.
Menjaga Kebutuhan Cairan Tubuh
Dokter Risya menyarankan untuk mengatur konsumsi air putih dengan pola 3-2-3, yaitu tiga gelas saat berbuka puasa, dua gelas sebelum tidur, dan tiga gelas saat sahur. Asupan air yang cukup membantu menjaga kelembaban rongga mulut dan mendukung produksi saliva. Langkah ini dapat mengurangi risiko bau mulut.
Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Menggosok gigi secara teratur tetap menjadi langkah utama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain menggosok gigi, flossing dengan benang gigi juga penting untuk membersihkan sisa makanan yang terjebak di sela-sela gigi.
“Jangan lupa menggosok gigi dua kali sehari, sebelum tidur dan setelah sahur. Di antara gigi ini terdapat sisa makanan yang akan menimbulkan bakteri. Inilah yang menyebabkan bau pada mulut,” tambahnya.
Mengonsumsi Makanan Sehat dan Hindari Merokok
Pola makan juga berpengaruh terhadap kondisi napas saat puasa. Dokter Risya merekomendasikan konsumsi makanan berserat dan buah-buahan. Selain itu, ia menyarankan untuk menghindari makanan yang dapat memicu bau mulut, seperti bawang merah, bawang putih, dan petai. Kebiasaan merokok juga dapat memperburuk bau mulut karena menyebabkan mulut menjadi lebih kering. Oleh karena itu, sebaiknya kebiasaan ini dikurangi selama berpuasa.
Memeriksakan Kesehatan jika Bau Mulut Berlanjut
Jika bau mulut tetap terjadi meskipun telah menjaga kebersihan gigi dan pola makan, Dokter Risya menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. “Kalau masih ada bau, perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Apakah ada permasalahan di dalam pencernaan. Pada penyakit GERD, terkadang bisa menyebabkan bau mulut yang membuat tidak nyaman,” jelasnya.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, bau mulut saat berpuasa dapat diminimalisir. Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya mendukung kenyamanan selama berpuasa, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Harapannya, tips ini bermanfaat dan membantu menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman.