News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Empat Warga Australia Program Indo-Austay LBIPU UMS Buat Gerabah

Empat Warga Australia Program Indo-Austay LBIPU UMS Buat Gerabah

 Empat Warga Australia Program Indo-Austay LBIPU UMS Buat Gerabah


Hector saat menerangkan tentang hewan hewan di Australia

ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

SURAKARTA - Empat warga Australia mencoba membuat gerabah dari tanah liat saat mengikuti program Indo-Austay yang bekerja sama dengan Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Sebelum praktik membuat gerabah, warga Australia yaitu Hector Warren Fraser, Malcolm Rogers, Lucia Bates, dan Collin Style disambut hangat dan meriah di MI Muhammadiyah (MIM) Krakitan, Bayat.

Peserta kegiatan Indo-Austay ini, Selasa (14/1), sangat menikmati pertunjukan tari-tari tradisional yang dipertunjukkan oleh siswa-siswi MIM Krakitan.


Sambutan tari tradisional dari siswi MIM Krakitan

Lucia dan Hector sepakat mengungkapkan sajian tarian dari siswa MIM Krakitan itu sangat bagus, menarik, dan kagum akan penampilannya.

"Terimakasih kepada MIM Krakitan, ini luar biasa. Saya menikmati tari yang disajikan," ujar Hector.

Para peserta dari Australia juga menikmati kegiatan berkunjung ke kelas-kelas untuk menceritakan tentang budaya mereka. Malcolm dan Hector bercerita tentang hewan yang berada di Australia sedangkan Lucia dan  Collin bercerita tentang Australia.

Setelah berinteraksi dengan para siswa, peserta Indo-Austay menikmati proses pembuatan gerabah. Bersama dengan pengrajin, mereka mempraktikkan pembuatan gerabah dan berhasil membuat masing-masing satu gerabah mentah.

Mereka melakukan proses pembuatan dengan sangat runtut mulai dari memadatkan tanah liat, memasukkan ke dalam cetakan, dan membentuk tanah liat dengan memutar roda cetakan.

Warga Australia ini tidak menghadapi kesulitan sedikitpun dalam membuat gerabah tersebut. Mereka sangat menikmati proses demi proses hingga menghasilkan suatu produk yang indah. 

Terlebih mereka merasa sangat senang dengan praktik dan hasil dari gerabah buatan mereka mengingat dalam membuat gerabah sendiri membutuhkan proses yang sangat rumit.

Lucia mengungkapkan perasaan senangnya mengikuti kegiatan ini.

"Saya tidak bisa memikirkan kata lain, tapi saya sangat senang," ungkap perempuan muda itu. (Dias/Maysali/Humas)

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.