News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Delegasi Indo-Austay Pelajari Budaya Jawa di Bayat, Klaten

Delegasi Indo-Austay Pelajari Budaya Jawa di Bayat, Klaten

 Delegasi Indo-Austay Pelajari Budaya Jawa di Bayat, Klaten


Peserta Indo-Austay berfoto bersama murid SMP Muhammadiyah 7 Bayat

ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

KLATEN - Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengajak rombongan peserta Indo-Austay Adult Immersion Program terjun langsung ke Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (10/1), untuk mempelajari budaya Jawa.

Sebanyak empat orang warga negara Australia akan berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal. Sebelumnya, keempat Warga Negara Australia itu telah mendapat bimbingan bahasa Indonesia selama empat hari di LBIPU UMS.

Bimbingan tersebut melibatkan dosen program sarjana, magister, dan doktoral Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMS serta dosen program sarjana dan magister Pendidikan Bahasa Inggris UMS.

Peserta Indo-Austay berfoto bersama di depan Gedung Induk Siti Walidah, sesaat sebelum berangkat menuju Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Destinasi pertama yang dikunjungi peserta  Indo-Austay adalah SMP Muhammadiyah 7 Bayat. Di sini, peserta disambut jajaran guru, kepala SMP Muhammadiyah 7, Pengurus Cabang Muhammadiyah Bayat, dan Camat Bayat.

Ketua LBIPU UMS Dr. Dwi Haryanti, M.Hum., mengatakan Desa Bayat dipilih karena memiliki sentra budaya Jawa, seperti batik, blangkon, gamelan, hingga kuliner. 

“Desa Bayat ini paket lengkap,” tutur Dwi dalam sambutannya.

Dwi mengatakan, peserta Indo-Austay dapat mempraktikkan komunikasi menggunakan bahasa Indonesia pada setiap destinasi yang akan dikunjungi. 

Menurut rencana, agenda belajar budaya Jawa di Kecamatan Bayat akan digelar selama sepekan, 10 sampai 17 Januari 2025. Sejumlah agenda menarik telah disiapkan untuk menyambut peserta Indo-Austay. Mereka akan mempelajari proses pembuatan keramik, pembuatan batik, blangkon, batik kayu, praktik memainkan gamelan, hingga berkunjung ke sentra industri thiwul. 

Salah seorang peserta, Hector Warren Fraser (26), mengatakan alasannya mengikuti Indo-Austay lantaran ingin mempelajari budaya Jawa dan Indonesia.

“Mempelajari budaya adalah imersi yang baik untuk mengenal negara tetangga terdekat Australia,” ujar Hector dalam bahasa Indonesia. (Gede/Humas)

Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.