Perkuat Solidaritas Global, UMS Menjadi Jadi Tuan Rumah Palestine Peacebuilding Lab
Perkuat Solidaritas Global, UMS Menjadi Jadi Tuan Rumah Palestine Peacebuilding Lab
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi tuan rumah pada kegiatan Kolokium Internasional, Ramah Tamah dengan Pimpinan UMS, Campus Tour dan Kunjungan Budaya ke Batik Laweyan.
Agenda ini dalam rangkaian kampanye perdamaian untuk Palestina yang diinisiasi oleh Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Acara ini juga merupakan bagian dari upaya memperkuat solidaritas dan pemahaman tentang perdamaian di Palestina, terutama di kalangan anak muda.
Dalam kesempatan itu, hadir Dr. Alhoucine Rhazoui (Director, OIC of Cultural Affairs), Mr. Mutasem Taem (Chairman of the Jerusalem Institute, Al Qudz University), Kayed al-Meary (Witness-Syahid Center For Zitizens Rights and Social Development) dan Yayah Khisbiyah (UMS & LHKI PP Muhammadiyah) dalam rangka International Seminar dengan topik “Multicultural Dialogue, Palestine, and the Muslim World”.
Wakil Rektor V UMS, Prof. Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., menjelaskan bahwa kampanye ini memiliki misi untuk membangun kesadaran akan pentingnya perdamaian di Palestina yang saat ini menghadapi tantangan besar akibat konflik berkepanjangan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana membangun perdamaian di Palestina, khususnya kepada anak-anak muda di sana,” ungkapnya, Sabtu (14/12) di Lt. 6 Ruang Sidang BPH, Gedung Induk Siti Walidah UMS.
Kampanye ini, lanjutnya, telah diselenggarakan di Yogyakarta dan Solo, dengan agenda berikutnya akan berlangsung di Jakarta.
“Solo adalah kota kedua yang dikunjungi. Kemarin berlangsung di Yogyakarta, dan selanjutnya pada hari Senin di Jakarta,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, salah satu poin penting yang disampaikan adalah harapan besar masyarakat Palestina untuk tetap bertahan di tanah mereka, meskipun menghadapi tekanan besar akibat konflik.
“Mereka berharap pendidikan dan kesehatan dapat terus diperkuat, sebagaimana yang juga menjadi fokus Muhammadiyah melalui program-programnya,” jelas Wakil Rektor V UMS itu.
Muhammadiyah melalui Lazismu telah memberikan beasiswa kepada anak-anak Palestina, terutama dari Gaza. Namun, proses ini tidak mudah karena ketatnya aturan keluar-masuk Gaza.
“Kami terbuka untuk memberikan beasiswa, tetapi tantangan keluar dari Gaza sangat besar. Banyak dari mereka yang ingin belajar di bidang kesehatan, seperti kedokteran, tetapi terkendala oleh bahasa,” paparnya.
UMS, sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar, merasa bangga dapat menjadi bagian dari kampanye ini.
“UMS hanya berperan sebagai tuan rumah. Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap misi perdamaian yang diusung oleh PP Muhammadiyah,” ujarnya.
Ke depan, UMS berharap dapat terus berkontribusi dalam upaya global untuk mendukung masyarakat Palestina, khususnya melalui jalur pendidikan.
“Kami ingin membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa asli Gaza untuk dapat belajar di Indonesia. Namun, kendala administratif dan bahasa menjadi tantangan utama yang harus kita atasi bersama,” tegasnya.
Acara ini, lanjutnya, menjadi bukti nyata komitmen Muhammadiyah, khususnya UMS, dalam mendukung perdamaian dan membangun solidaritas global untuk Palestina.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris LHKI PP Muhammadiyah Dra. Yayah Khisbiyah, M.A., mengungkapkan rangkaian kegiatan ini mencakup kunjungan delegasi Palestina ke berbagai institusi di Indonesia, termasuk kampus Muhammadiyah seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selain itu, delegasi juga dijadwalkan berkunjung ke Kementerian Luar Negeri, Universitas Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
“Di Solo, kami menjadi tuan rumah untuk diskusi dan dialog. Kami juga mengajak para delegasi untuk mengenal budaya lokal, seperti kunjungan ke Mahkota Batik dan kegiatan Tarawihan. Selanjutnya, kami akan ke Kementerian Luar Negeri dan mengadakan seminar dengan Lazismu serta beberapa lembaga donor besar,” pungkasnya. (Fika/Humas)