Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 tahun 2024, Rektor UNS: Perguruan Tinggi Ikut Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional
Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 tahun 2024, Rektor UNS: Perguruan Tinggi Ikut Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional
SOLO - – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., menyampaikan bahwa perguruan tinggi menjadi salah satu pihak yang turut serta dalam penguatan ketahanan pangan nasional. Hal tersebut disampaikan dalam Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 tahun 2024, Sabtu (7/12/2024). Acara ini berlangsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS.
UNS mengambil peran dengan melakukan survei investigasi desain dalam upaya optimasi lahan pertanian. Langkah ini merupakan respon atas permasalahan beralihnya lahan-lahan pertanian yang sudah ada. Penyusutan lahan pertanian dalam jumlah besar berakibat pada berkurangnya produksi yang signifikan. Maka dari itu, dukungan yang diberikan UNS diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya tercapainya swasembada pangan yang menjadi program pemerintah.
“Pemerintah sudah menggulirkan program ketahanan pangan dengan menggandeng berbagai pihak, salah satunya perguruan tinggi,” tutur Prof. Hartono.
Topik menarik yang menurut Prof. Hartono perlu untuk disoroti adalah menyoal distribusi pangan. Hal ini karena Pulau Jawa memiliki kebutuhan pangan yang sangat besar. Beliau optimis, tema “Indonesia dalam Peta Geopolitik Terkini Swasembada Pangan dengan Pertanian Organik: Mengulik Problem Distribusi Strategi Pemberdayaan dan Pengabdian NU” yang diangkat dalam Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 tahun 2024 akan memberikan sejumlah rekomendasi pemikiran yang berguna dalam keberhasilan mengatasi masalah pangan.
“Kami berterima kasih atas kesempatan untuk berkontribusi sebagai tempat penyelenggara Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 tahun 2024. Ini merupakan kerja sama konkret antara UNS dengan PWNU (red: Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) dan PCNU (red: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama). Semoga di tahun-tahun berikutnya kerja sama semakin bisa kita tingkatkan sehingga insyaAllah memberikan manfaat bagi kita semua,” lanjut Beliau.
Muktamar Ilmu Pengetahuan ke-2 tahun 2024 merupakan acara yang digelar oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jawa Tengah. Pembukaan muktamar yang dihadiri oleh Rais dan Ketua PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh dan KH Abdul Ghaffar Rozin. Acara ini bertujuan untuk menggali refleksi dan strategi peran dalam menghadapi tantangan global, sosial, dan geopolitik terkini. Hal tersebut turut menjadi keberlanjutan dari Muktamar Ilmu Pengetahuan pertama tahun 2023 sebagai agenda tahunan Lakpesdam PWNU Jawa Tengah.
Dua wakil menteri turut menghadiri muktamar ini. Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (RI), Muhammad Syafi’i dalam kesempatan ini menilai konsep civil society sangat efektif bila dikembangkan dari lingkungan tempat ibadah. Masjid sebagai salah satu tempat ibadah telah digunakan sebagai tempat membangun civil society sejak zaman Rasulullah SAW. Bagi Beliau, sudah selayaknya masjid digunakan kembali sebagai pusat peradaban umat muslim. Masyarakat perlu menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan kehidupan sosial masyarakat Islam dalam menciptakan tatanan peradaban yang memiliki nilai sentral.
“Masjid merupakan modal sosial yang sangat besar di zaman nabi dalam menciptakan peradaban Islam di saat itu yang kekuatan peradabannya sampai sekarang masih bisa dinikmati. Melalui diskusi ini, saya melihat bahwa penguatan civil society akan sangat efektif bila juga ada peran tokoh agama,” ujar Muhammad Syafi’i.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional merupakan hal yang sangat vital. Berbagai program dikembangkan untuk mendukung realisasi hal tersebut. Penyederhanaan regulasi distribusi pupuk, koordinasi terpusat tata kelola penyuluh pertanian, penyesuaian ulang Bulog, serta partisipasi petani milenial menjadi program-program yang disiapkan oleh pemerintah.
“Kedepan, (distribusi) pupuk disederhanakan. Dari pabrik langsung ke pengecer atau gapoktan (red: gabungan kelompok petani) langsung ke petani. Kita sedang bersiap secara bertahap,” tutur Sudaryono.
Isu Strategis Muktamar Ilmu Pengetahuan 2024 ini terbagi ke dalam tiga sesi diskusi. Masing-masing mengangkat isu-isu strategis yang relevan. Pertama, Swasembada Pangan dengan Pertanian Organik, yang akan menggali solusi atas tantangan ketahanan pangan yang berbasis kearifan lokal. Kedua, Strategi Pemberdayaan dan Pengabdian NU, yang akan mengkaji strategi pemberdayaan masyarakat untuk meneguhkan kembali posisi NU sebagai civil society. Ketiga, Indonesia dalam Peta Geopolitik Terkini, membahas peran strategis NU dalam dinamika geopolitik regional dan global.
Hal ini sesuai dengan upaya UNS untuk mendukung tercapainya SDGs ke 2 yaitu tanpa kelaparan melalui program ketahanan pangan, dan SDGs ke 3 yaitu kehidupan yang sehat dan sejahtera.