Tim Dosen UMS Dorong Digitalisasi UMKM Batik Desa Jarum Klaten Melalui Program SMART-Preneur
Tim Dosen UMS Dorong Digitalisasi UMKM Batik Desa Jarum Klaten Melalui Program SMART-Preneur
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SURAKARTA – Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang terdiri dari Dr. Aflit Nuryulia Praswati, Anisa Ur Rahmah, Ph.D, dan Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc, bekerja sama dengan organisasi mahasiswa Lepma Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS, Pemerintah Desa Jarum, Klaten telah sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “P2TTG SMART-Preneur Melalui Teknologi Digital Ramah Lingkungan pada UMKM Batik Desa Jarum Klaten”.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi UMS dalam mendukung pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi digital yang berkelanjutan, dengan pendanaan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS Batch III, Nomor: 162.29/A.3/LPMPP/VIII/2024,” ungkap Aflit Nuryulia Praswati Selasa, (26/11).
Program ini mengedepankan pendekatan SMART sebagai landasan pengembangan UMKM. S – Strategis: Memberikan wawasan untuk merancang strategi digital yang matang guna menghadapi dinamika pasar.
“M – Modern: Memanfaatkan teknologi mutakhir seperti Canva, Kinemaster, Instagram, dan platform e-commerce untuk meningkatkan daya saing UMKM. Kemudian A – Aman: Mengutamakan keamanan kerja dan kesejahteraan pekerja dengan mengikuti standar yang berlaku,” terang Dosen UMS itu.
Selanjutnya, yaitu R – Ramah Lingkungan: Mendorong penerapan praktik bisnis ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah batik secara berkelanjutan. Terakhir T – Tradisional: Melestarikan nilai budaya batik melalui program Batik Fun Shortcourse, yang bertujuan memperkuat keterampilan sekaligus mempertahankan warisan budaya.
“Pendidikan kewirausahaan berbasis teknologi digital tidak hanya membekali pelaku usaha dengan kreativitas dan inovasi, tetapi juga menanamkan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan dan pelestarian budaya,” ujar salah satu anggota tim.
Program ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan UMKM yang tidak hanya modern dan kompetitif tetapi juga berakar kuat pada nilai tradisional dan keberlanjutan. (Fika/Humas)