Seminar Nasional Pusat Studi LPPM UNS Bahas Penguatan Jaminan Hak Atas Lingkungan Hidup
Seminar Nasional Pusat Studi LPPM UNS Bahas Penguatan Jaminan Hak Atas Lingkungan Hidup
Kepada uns.ac.id, Dr. Fatimah Ulfatun Najicha, S.H., M.H., selaku ketua menyampaikan bahwa seminar dipadati oleh peserta mulai dari akademisi hingga praktisi. Adapun Peserta Seminar Nasional ini sangat beragam, mulai dari masyarakat umum, dosen, dan mahasiswa dengan total 200 peserta.
Prof. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D., selaku Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni UNS turut hadir memberikan sambutan. Beliau mengatakan bahwa pembangunan harus memiliki pembatasan dan pengawasan agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan. Sehingga SDGs 7 dapat direalisasikan dengan baik.
“Tema ini memang dibutuhkan untuk pembatasan dan pengawasan agar kita bisa meminimalkan kerusakan dalam pembangunan energi. Tentunya kami menyambut baik adanya seminar ini, sehingga adanya topik ini kita bisa meningkatkan kualitas hidup. Semoga acara ini berlangsung dengan lancar dan bermanfaat untuk kita semua,” tutur Prof. Dody.
Kegiatan Seminar Nasional ini dibuka oleh Prof. Dr. I Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M., selaku Ketua LPPM UNS. Keynote speech diberikan oleh Prof. Dr. Guntur Hamzah, S.H., M.H. yang merupakan Hakim MK RI. Sehubungan dengan itu pembicara dalam kegiatan tersebut, antara lain Yusuf Didi Setiarto, S.H.; John Eusebius Iwan Anis; Yulius S. Bulo; Josi Khatarina, S.H., LL.M., Ph.D.; serta Prof. Dr. Lego Karjoko., S.H., M.H. Acara seminar ini di moderatori oleh Dr. Fatma Ulfatun Najicha S.H., M.H.
Peserta diberikan materi pertama yang dipaparkan oleh John Eusebius Iwan Anis yang merupakan CEO Pertamina New & Renewable Energy (NRE). Beliau menegaskan bahwa Pertamina memiliki komitmen yang kuat untuk menyediakan energi dan mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam rangka menopang ketahanan energi nasional. Komitmen ini bukan hanya digunakan untuk kepentingan bisnis namun juga kepada lingkungan dan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan Remarkable Achievement 13 Gold PROPER in A Row Means Excellent Consistency ESG.
“Pertamina siap mendukung program pemerintah untuk pertumbuhan 8 persen dalam renewable energy. Dalam hal ini tentunya kami juga berkolaborasi dengan PLN. Dengan adanya kontribusi dari setiap industri untuk kelestarian lingkungan, tentunya akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, pengembangan energi berkelanjutan sangat mungkin untuk dilakukan,” tutur John Eusebius.
Yulius S. Bulo adalah Direktur Operasi Pertamina Foundation. Paparannya membahas peran Pertamina 2022-2024 hampir 3 tahun Pertamina mencoba melakukan penanaman pohon dan berhasil menanam 2.000.000 lebih pohon mangrove dan 1.200.000 lebih pohon daratan. Program ini memanfaatkan pendekatan baru dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang sebelumnya cenderung sebatas “tanam pohon dan tinggalkan,” menjadi pendekatan berbasis proyek karbon. Hal ini mendukung pengelolaan karbon kredit yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Josi Khatarina, S.H., LL.M., Ph.D. sebagai Ketua Dewan Pengurus Indonesia Centre for Environmental Law sekaligus Akademisi FH UI Bidang Studi Hukum Administrasi Negara. Beliau membahas hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta pencapaian SDGs 7 dengan penekanan pada peran masyarakat sipil. Terdapat kerangka hukum hak atas lingkungan hidup yang baik di Indonesia, mulai dari landasan hukum global, konstitusi Undang-Undang Dasar NRI 1945, General Environmental Law, hingga Sector Environmental Law. Menurut beliau, batasan planet menjadi konsep penting untuk menggambarkan dampak aktivitas manusia terhadap sistem bumi. Risiko lingkungan yang semakin signifikan menuntut partisipasi semua pihak dalam menjaga keseimbangan tersebut, khususnya dalam hal ini adalah masyarakat sipil. Beliau menyoroti pentingnya keadilan antargenerasi, untuk memastikan generasi mendatang memiliki hak untuk menikmati lingkungan yang baik dan sehat.
Kesimpulan Seminar ini berhasil membuka diskusi strategis mengenai penguatan hak atas lingkungan hidup dalam mendukung pencapaian tujuan SDGs, khususnya dalam konteks energi berkelanjutan. Diharapkan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil terus ditingkatkan untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan berkelanjutan. Seminar Nasional ini ditutup dengan penyampaian Prof. Dr. Lego Karjoko, S.H., M.H. yang menekankan pentingnya penelitian terkait energi baru terbarukan secara berkelanjutan.