Program Kemitraan Masyarakat Prodi S1 Biologi UNS - MGMP Guru IPA MTs Ngawi. Adakan Pelatihan, Modelling dan Pendampingan ICL Demi Mewujudkan Pembelajaran IPA Berorientasi Scientific Process
.Program Kemitraan Masyarakat Prodi S1 Biologi UNS - MGMP Guru IPA MTs Ngawi.
Adakan Pelatihan, Modelling dan Pendampingan ICL Demi Mewujudkan Pembelajaran IPA Berorientasi Scientific Process
dilaporkan kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
UNS - Tim dosen dan mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertajuk Pelatihan, Modelling, dan Pendampingan Inquiry Collaborative Learning (ICL) untuk Mewujudkan Pembelajaran IPA Berorientasi Scientific Process. Kegiatan tersebut adalah rangkaian yang dilaksanakan sejak dari bulan Agustus 2024 lalu.
Pelatihan tersebut sesungguhnya bertujuan untuk mengarahkan pembelajaran IPA di MTs Ngawi berorientasi pada proses saintifik secara kolaboratif. Oleh Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd selaku ketua pelaksana kegiatan menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran di kelas perlu ditekankan pada proses saintifik supaya siswa terbiasa berpikir, bersikap, serta berkarya dengan menggunakan kaidah dan langkah ilmiah. “Kemampuan kolaborasi juga tidak kalah penting karena merupakan salah satu tuntutan skill pada era industri 4.0”, imbuhnya.
Kegiatan pelatihan juga diselingi dengan modeling penerapan model ICL di depan peserta pengabdian. Hal ini diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan ICL yang menyenangkan. Chandra, salah satu anggota tim pengabdi, menambahkan, “Kegiatan ICL tidak harus sulit dan kaku, tetapi bisa juga dibuat semenarik mungkin berdasarkan fenomena di sekitar siswa,” terang Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd.
Sebaliknya, selaku ketua MGMP Guru IPA MTs Ngawi, Dwi Handayani, menuturkan bahwa kegiatan pelatihan ini menjadi wawasan baru bagi tim MGMP. “Pelatihan ini memberikan pandangan baru tentang pembelajaran di kelas. Siswa tidak hanya dikasih ceramah, disuruh nyatat, tapi juga dilibatkan aktif dalam pembelajaran”. Bahkan, kegiatan serupa juga diharapkan dapat dilangsungkan kembali pada tahun mendatang dengan tema dan materi baru lainnya. “Harapannya, besok akan ada kegiatan seperti ini lagi. Masalah di kelas itu sangat banyak, jadi kami para guru juga tetap perlu ngangsu kawruh supaya tidak ketinggalan zaman dalam mengajar,” Dwi Handayani.