Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Wisuda 1.783 Orang, Lulusan Dijamin Kompeten
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Wisuda 1.783 Orang, Lulusan Dijamin Kompeten
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)
SOLO – Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta akan menggelar Sidang Terbuka Senat dengan agenda Wisuda Ahli Madya, Sarjana Terapan dan Profesi Kesehatan Periode II Tahun 2024. Wisuda yang digelar di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS Rabu (23/10/2024), diikuti 1.783 wisudawan.
Terdapat 9 tenaga kesehatan yang dihasilkan dari 10 jurusan, yakni keperawatan; terapi wicara; akupuntur; fisioterapi; akupasi terapi; ortotik prostetik; kebidanan; tradisional jamu; analis farmasi dan makanan; farmasi.
“Dalam pelaksanaan wisuda, diambil tiga wisudawan terbaik setiap program studi. Sehingga total ada 57 wisudawan terbaik, dan di antaranya dengan nilai IPK tertinggi 4.0,” kata Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama Poltekkes Kemenkes Surakarta, Budi Utomo SKM MKes di sela-sela gladih bersih acara wisuda, Selasa (22/10/2024).
Poltekkes Kemenkes Surakarta memiliki 10 jurusan dengan 20 program studi (prodi), terdiri atas pendidikan diploma III sebanyak 10 prodi, jenjang sarjana terapan 7 prodi, dan jenjang program profesi sebanyak 3 prodi.
Untuk yang terakreditasi unggul/A sejumlah 16 prodi (80 persen) dan terakreditasi baik/baik sekali sejumlah 4 prodi (20 persen). Program Studi di Poltekkes Kemenkes Surakarta termasuk langka. Sehingga Poltekkes Kemenkes Surakarta bukan Poltekkes biasa.
Poltekkes Kemenkes Surakarta menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul, profesional dan berkompeten dengan kelulusan tepat waktu sejumlah 1.761 (98,93 persen) dari seluruh peserta ujian akhir program sebanyak 1.801 orang. Pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan pada wisuda tahun 2024 adalah 96 persen mencapai IPK 3,50 (cumlaude) dan IPK tertinggi 4,0. Terdapat wisudawan tertua dengan usia 76 tahun dari jurusan fisioterapia atas nama A. Sudijanto.
Selama menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes Surakarta, para mahasiswa mendapatkan kompetensi akademik, dan kompetensi non-akademik. Kompetensi akademik meliputi pembelajaran sesuai kurikulum, baik pembelajaran di kelas, laboratorium dan rumah sakit.
Sedangkan kompetensi non-akademik seperti soft skill, antara lain pembinaan kemahasiswaan, prestasi, minat dan bakat. Sehingga kombinasi antara kemampuan akademik dan soft skill menjadi satu kesatuan. Sehingga lulusan diharapkan menjadi kompeten secara keilmuan dan memiliki soft skill yang baik.
Dengan demikian, mereka memiliki empati, kepribadian yang baik, etos kerja yang baik serta mampu bekerja sama dengan tenaga Kesehatan lainnya.
Saat kuliah, mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surakarta mengikuti praktek di laboratorium, praktek klinik di rumah sakit, klinik, puskesmas, dan praktek di masyarakat. Saat akhir program pendidikan, semua mahasiswa mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat atau kuliah kerja nyata (KKN).
Mereka terjun ke masyarakat secara kolaborasi. Masing-masing tenaga Kesehatan melakukan program di masyarakat secara berkelompok yang disebut one tim one family.
“Karena Pendidikan vokasi atau keahlian, 60 persen praktek dan 40 persen teori. Kurikulum praktek lebih banyak dibanding kurikulum akademik,” ucapnya.
Pihaknya menjamin lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta benar-benar telah siap kerja. Bahkan sejumlah program studi yang laris manis di pasar kerja. Banyak rumah sakit yang datang mencari lulusan terapi wicara, dan okupasi terapi. Bahkan 80 persen lulusan dari program studi tersebut telah mendapatkan pekerjaan saat diwisuda.
Untuk mendapatkan tenaga kerja dari lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta, ada yang membuat skema rumah sakit atau klinik memberi bea siswa di tahun terakhir. Harapannya setelah lulus, mereka bisa bekerja di rumah sakit atau klinik tersebut.
Dikatakannya, lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta dari program studi keperawatan, kebidanan dan tenaga Kesehatan lainnya, memiliki peluang bekerja ke luar negeri. Sebab pasar luar negeri, di antaranya Jepang, Arab Saudi, dan Jerman sangat terbuka lebar. Mereka bekerja sebagai tenaga Kesehatan dan bukan pekerja migran biasa.
Poltekkes Kemenkes Surakarta mempunyai sejumlah jurusan unik. Bahkan beberapa di antaranya hanya dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surakarta, seperti jurusan jamu. Namun demikian, jurusan lainnya tak kalah kompeten dan berdaya saing, Keperawatan, Kebidanan, Fisioterapi, Okupasi Terapi, Orthotik Prostetik, Akupunktur , Anafarma dan Farmasi.