UNS Menjadi Tuan Rumah Seminar Nasional Humanitarian Islam dan Tantangan Global Kerja Sama dengan PBNU dan UI
UNS Menjadi Tuan Rumah Seminar Nasional Humanitarian Islam dan Tantangan Global Kerja Sama dengan PBNU dan UI
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh dunia yang sedang bergerak ke arah tidak menentu dan semakin kompleks. Dunia menghadapi berbagai tantangan besar yang mengancam stabilitas dan kemanusiaan dari rasisme, ekstremisme, konflik dan perang hingga ketidakadilan global. Dominasi sekularisme dan neoliberalisme telah membawa dunia pada krisis yang tanpa ujung. Namun peran agama yang kian kuat membawa dunia menuju ke arah ditemukannya kesimbangan baru. Humanitarian Islam hendak memberikan tawaran bagi diperkuatnya keseimbangan baru tersebut.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBNU, KH. Dr. Yahya Cholil Staquf; Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si.; dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. yang juga hadir secara daring.
Dalam keynote speech yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH. Dr. Yahya Cholil Staquf, Humanitarian Islam atau Islam Kemanusiaan menekankan aspek kemanusiaan dalam ajaran Islam. Prinsip-prinsip dasar seperti keadilan, kesejahteraan, kebaikan, dan kasih sayang menjadi landasan dalam merespons berbagai krisis yang dihadapi dunia.
“Dalam menghadapi radikalisme dan rasisme yang muncul selama ini, Humanitarian Islam menawarkan pendekatan yang menolak kekerasan dan mendorong dialog serta saling menghormati antar agama dan antar budaya namun juga kritis terhadap kecenderungan dominasi liberalisme yang berlebihan. Humanitarian Islam juga menawarkan suatu landasan dan perspektif agama berbasis pada nilai-nilai universal dan melampaui ideologi dan identitas,” jelas KH. Yahya.
PBNU bekerja sama dengan UI dan UNS mengambil bagian dalam perdebatan dan pergulatan Humanitarian Islam untuk memberikan kontribusi bagi upaya menciptakan perdamaian dunia dan keadilan global dengan basis ajaran dan etika Islam dan lokalitas.
Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. menyampaikan dalam sambutannya bahwa seminar ini menjadi kesempatan emas untuk mendalami lebih jauh bagaimana Islam, sebagai agama yang rahmatan lil alamin, dapat memberikan solusi konkret terhadap berbagai tantangan kemanusiaan modern.
“Semoga diskusi hari ini tidak hanya berfokus pada teori dan konsep, tetapi juga mampu menghasilkan rekomendasi praktis yang dapat diimplementasikan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai kemanusiaan Islam ke dalam tindakan nyata, baik di lingkungan akademis, sosial, maupun dalam skala yang lebih luas, yaitu skala global,” harap Prof. Hartono.
Para narasumber yang hadir dalam seminar ini adalah Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, Ph.D.; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang juga merupakan Guru Besar Teknik Mesin UNS, Prof. Ir. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D.; Dosen UNS dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Solo, Ibrahim Fatwa Wijaya, Ph.D.; Dosen FISIP UGM dam Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU, Dr. M. Najib Azca; Budayawan dan Kepala Makara Art Center UI, Dr. Ngatawi el Zastrow; serta Dekan Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIA) Jakarta, Dr. Ahmad Suaedy.
Selain itu, panitia juga mengundang para tokoh lintas iman, pimpinan ormas Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) keagamaan seperti Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Pimpinan Perguruan Tinggi, lembaga studi dan penelitian, pesantren serta mahasiswa, sebagai peserta seminar.
Seminar ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan “Road to International Conference on Humanitarian Islam” oleh PBNU bekerja sama dengan UI yang akan diselenggarakan pada 5 hingga 7 November 2024.