Tim PkM Dosen Fakultas Geografi UMS Ciptakan Teknologi Tepat Guna sebagai Sarana Tata Kelola Aset Desa secara Modern
Tim PkM Dosen Fakultas Geografi UMS Ciptakan Teknologi Tepat Guna sebagai Sarana Tata Kelola Aset Desa secara Modern
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com. ft: Istimewa)
SURAKARTA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan kegiatan PkM yang dilaksanakan di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo dengan program Teknologi Tepat Guna (TTG).
Tim PkM tersebut beranggotakan delapan orang dengan empat anggota di antaranya adalah dosen dan empat lainnya adalah mahasiswa. Keempat dosen tersebut adalah Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si sebagai ketua tim, Dewi Puspitasari, M.Sc., Wisnu Setiawan, Ph.D, dan Hamim al Basry, M.Sc.
Kuswaji menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Wirogunan dalam tata kelola Aset Desa secara modern dalam wadah Interkoneksi Destinasi Wisata Hijau.
“Aset desa tersebut berupa luasan lahan yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal sehingga terkesan seperti lingkungan kumuh. Bahkan ada lahan yang dijadikan sebagai tempat prostitusi dan itu cukup mengganggu masyarakat setempat,” ungkapnya pada Minggu, (22/9).
Ketua PkM tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan toponimi Desa Wirogunan pada mulanya terkait dengan adanya Makam Abdi Dalem Kraton Kartasura tempo dulu, sebelum dipisahkan menjadi Kerajaan Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang bernama Tumenggung Wiroguna.
“Makam tersebut bersebelahan dengan area sendang yang mempunyai keunikan dan nilai religi sebagai ikon Destinasi Wisata Desa Wirogunan. Selanjutnya aset desa lainnya yang berjarak 1-2 km pada jalur lingkar utara Kartasura sangat potensial dikembangkan sebagai Destinasi Wisata Terpadu menuju Sukoharjo Makmur,” jelas Kuswaji.
TTG berupa masterplan peruntukan aset desa sebagai wisata terpadu yang dikelola oleh BUMDes dengan memanfaatkan aset desa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, (18/9).
“Diharapkan destinasi Wisata ini akan menjadi alternatif pintu masuk menghilangkan kepenatan perjalanan yang jauh dari arah barat Jakarta, Semarang, Bandung serta dari arah timur Surabaya dan Malang,” pungkasnya. (Dewi/Humas)