News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tim Diklat JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah Gelar FGD dan WORKSHOP

Tim Diklat JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah Gelar FGD dan WORKSHOP

 Tim Diklat JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah Gelar FGD dan WORKSHOP 


ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com)

Solo (21/09) --- Tim Pendidikan dan Latihan (Diklat) Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Workshop Pembelajaran Paradigma Baru dan Diferensiasi Implementasi Kurikulum SIT Pendekatan Pembelajaran TERPADU ADLX Introflek, Sabtu (21/09/2024) bertempat di Nur Hidayah Convention Centre (NHCC) Jl. Semangka No. 58 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Menghadirkan narasumber Dr. Ratna Juwita, dosen UNS/BBGP Jawa Tengah, Budi Lenggono, S.Pd., M.Psi, Ketua Tim Diklat JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, dan Husni Malik, S.P., S.Pd. Pengajar Praktik dan Fasilitator Program Guru Penggerak Kemendikbud.


Diikuti oleh 78 peserta dari berbagai SIT (Sekolah Islam Terpadu) di Jawa Tengah.

Dalam paparan materinya, Dr. Ratna Juwita menyampaikan bahwa guru maupun orang tua harus mengubah mindset, cara berpikir tentang pendidikan dan pengajaran masa kini, paradigma baru.


"Setiap peserta didik memiliki keunikan belajar yang berbeda-beda. Baik karakternya, gaya belajarnya, kesiapan belajarnya, dan sebagainya. Oleh karenanya, guru berupaya memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, dengan pembelajaran berdiferensiasi," papar Dr. Ratna, salah satu dosen di Prodi Teknologi Pendidikan UNS.


"Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi mulailah dari yang sederhana. Misal jika sebelumnya hanya membawa 1 sumber belajar, maka hari ini membawa lebih dari satu sumber belajar. Lanjut terus berproses hingga sampai penilaian as learning, of learning, for learning, hingga penyusunan rapor pendidikan kurikulum merdeka" lanjutnya.

Sesi selanjutnya, peserta mendapatkan penguatan melalui Focus Group Discussion tentang pembelajaran TERPADU ADLX Introfleks yang dipandu oleh Budi Lenggono, M.Psi.


"Pembelajaran melalui tahapan Telaah, Eksplorasi, Rumuskan, Presentasikan, Aplikasikan, Duniawi, dan Ukhrowi ini mendorong peserta didik mencapai ADLX (Active-Deep, Learner-eXperience). Guru dalam proses memfasiltasi pembelajaran melakukan  Introfleks: individualisasi, interaksi, observasi, dan refleksi. Pembelajaran tersebut menjadi kekhasan Sekolah Islam Terpadu di bawah koordinasi JSIT Indonesia," papar Budi Lenggono.


Kegiatan diakhiri dengan pemaparan best practice dan workshop yang dipandu oleh Husni Malik.(Surakarta, 21 September 2024 - Humas JSIT Jawa Tengah)


Tags

Masukan Pesan

Silahkan masukan pesan melalui email kami.