Mahasiswa KKN UNS 342 Ajak Anak-Anak Disabilitas Metro Lampung Membuat Batik Ciprat Sebagai Bekal Kewirausahaan
Mahasiswa KKN UNS 342 Ajak Anak-Anak Disabilitas Metro Lampung Membuat Batik Ciprat Sebagai Bekal Kewirausahaan
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (www.Alexainfoterkini.com. ft: Istimewa)
Metro - Kelompok 342 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses menyelenggarakan program pelatihan dan pembuatan batik ciprat untuk memberdayakan anak-anak disabilitas di Kota Metro, Provinsi Lampung, (4/8/24). Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para anak-anak penyandang disabilitas dengan keterampilan seni batik sebagai bekal kewirausahaan di masa depan.
Batik Ciprat
Batik Ciprat merupakan salah satu jenis batik yang dimiliki oleh Indonesia. Seperti namanya, teknik pembuatan batik ini adalah dengan menciprat larutan lilin malam ke kain mori dengan kuas atau lidi. Batik ini lahir dari inovasi warga disabilitas yang kesulitan menggunakan alat canting dalam membuat batik, sehingga mereka mencipratkan laruran lilin malam ke kain mori secara acak.
Kolaborasi Kemitraan dan Komunitas
Kegiatan ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara kelompok 342 KKN UNS dengan pihak mitra Payungi, Persatuan Komunitas Disabilitas Lampung (PKDL), dan Batik Silabi Kota Metro. Kegiatan ini disambut positif oleh warga dan orang tua dari anak-anak penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Komunitas Disabilitas Lampung. Kolaborasi dan sambutan positif terhadap program ini memberikan dampak yang besar di masyarakat. Sebanyak 10 anak-anak penyandang disabilitas ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kegiatan Pelatihan dan Kunjungan Wakil Rektor 3 UNS
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Ibu Yunita Viriya, perwakilan Persatuan Komunitas Disabilitas Provinsi Lampung, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., Wakil Rektor III UNS, serta Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D., dosen pembimbing lapangan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan teknik pembuatan batik ciprat kepada anak-anak penyandang disabilitas, tetapi juga mengajak anak-anak penyandang disabilitas untuk praktik dan membuat langsung batik ciprat karya mereka sendiri dengan didampingi mahasiswa-mahasiswa kelompok 342 KKN UNS dan pelatih dari Batik Silabi Kota Metro.
Tantangan Yang Dihadapi
Meskipun peserta batik ciprat yang merupakan anak-anak penyandang disabilitas mengalami keterbatasan dan kesulitan dalam membuat batik ciprat, mereka tetap memiliki antusias yang tinggi dan bersemangat mengikuti kegiatan ini. Kelompok 342 KKN UNS yang mendampingi turut membantu dan membimbing anak-anak penyandang disabilitas mulai dari pencipratan kain malam hingga pewarnaan selesai dilakukan. Di akhir kegiatan, kelompok 342 KKN UNS juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta anak-anak disabilitas untuk membawa pulang hasil karya batik ciprat yang mereka buat.
Harapan Kepada Penyandang Disabilitas Kota Metro
Program ini diharapkan dapat memperkuat hubungan berkelanjutan antara UNS dan Payungi serta meningkatkan keterampilan anak-anak penyandang disabilitas untuk dapat berinovasi serta membuka peluang usaha melalui batik ciprat. Dengan keterampilan yang didapatkan melalui program ini, anak-anak penyandang disabilitas di Kota Metro memiliki potensi untuk menciptakan usaha batik ciprat untuk meningkatkan daya tarik produk batik di Kota Metro serta meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat kalangan disabilitas.