Dosen FP UNS Teliti Kopyor, Kelapa unik dari Indonesia namun Mendunia
Dosen FP UNS Teliti Kopyor, Kelapa unik dari Indonesia namun Mendunia
SOLO - – Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Mercy Bientri Yunindanova, S.P., M.Si. berhasil mengungkap karakter senyawa di dalam kelapa Kopyor, kelapa unik asli Indonesia. Mercy merupakan dosen Program Studi (Prodi) Agroteknologi yang saat ini sedang melanjutkan studi Doktor di Osaka University, Jepang.
Mercy menyampaikan bahwa awalnya Dia tertarik kopyor karena kelapa ini memiliki karakter yang unik dan hanya ada di Indonesia. Mercy memiliki keinginan untuk membuat Kopyor lebih dikenal dunia. “Dalam melakukan riset ini, saya dibimbing Profesor Eiichiro Fukusaki, Dr. Sastia Prama Putri, dan Prof. Henky Novarianto,” terang Mercy.
Dalam risetnya ini, Mercy juga bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia dan juga didanai oleh biaya riset dari LPDP. Sampel kopyor yang digunakan Mercy didapatkan melalui kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah bersama petani kopyor di Pati.
“Kopyor merupakan kelapa dengan karakteristik unik dari Indonesia, salah satu penghasil kelapa terbesar di dunia. Di dunia, terdapat kelapa unik diantaranya Macapuno dari Fhilipina serta Curd Coconut dari Thailand,” imbuhnya.
Kopyor merupakan kelapa dengan endosperma atau daging buah yang bertekstur lembut yang berbeda dibandingkan kelapa pada umumnya. Meskipun buah ini merupakan salah satu kelapa paling populer di dunia, masih sedikit penelitian tentang sifat-sifatnya, termasuk atribut sensori, dan profil metabolitnya.
Mercy meneliti karakteristik kopyor menggunakan evaluasi sensori, pendekatan metabolomik, dan analisis multivariat. Evaluasi sensori adalah pengujian untuk menentukan sifat sensori buah kopyor berupa rasa (taste), flavor, aroma, after-taste, mouthfeel, tekstur, dan warna baik air maupun daging buah kopyor. Analisis metabolomics adalah identifikasi metabolit (senyawa dalam sampel biologi) termasuk tumbuhan dan buah secara komprehensif yang dilakukan oleh instrumen tertentu misalnya GC-MS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) dan LC-MS (Liquid Chromatography Mass Spectrometry) dan melibatkan analisis multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopyor memiliki karakteristik yang membedakannya dari kelapa tua dan muda normal. Air dan daging buah kopyor memiliki rasa yang lebih kompleks dibandingkan air dan daging kelapa normal muda dan tua. Penelitian ini menganalisis atribut sensori kopyor dan metabolomics untuk pertama kalinya. Analisis metabolomics menunjukkan bahwa kopyor mengandung lebih banyak jenis metabolit diantaranya lebih tinggi variasi asam amino, asam organik, serta gula daripada kelapa normal pada usia yang sama.
“Berdasarkan analisis diferensial dan regresi ortogonal, air kopyor dicirikan oleh akumulasi senyawa yang berhubungan dengan rasa, seperti asam amino dan asam organik, yang berkontribusi pada kompleksitas sensorinya,” ujar Mercy.
Hasil penelitian Mercy menunjukkan bahwa potensi besar kopyor sebagai sumber pangan fungsional yang mendukung keberlanjutan industri kelapa Indonesia. Selain itu, hasil risetnya juga dapat menjadi rujukan bagi riset kelapa unik di dunia lainnya. Hasil penelitiannya juga
telah dipublikasikan pada Journal of Bioscience and Bioengineering di tahun 2024 dengan judul Characteristics of kopyor coconut (Cocos nucifera L.) using sensory analysis and metabolomics-based approach.