Prodi D-3 Farmasi UNS Gelar Pelatihan Pembuatan Lulur Tradisional dari TOGA
Prodi D-3 Farmasi UNS Gelar Pelatihan Pembuatan Lulur Tradisional dari TOGA
Kelompok Wanita Tani (KWT) Bagas Waras, di bawah bimbingan Lina Ari Astuti, merupakan komunitas yang berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wanita dalam sektor pertanian dan pengolahan bahan alam. Kelompok ini terdiri dari wanita-wanita yang gigih dan bersemangat, berupaya mengembangkan potensi pertanian serta pengolahan bahan alam di daerah mereka. Dengan visi yang kuat, mereka bertekad untuk menjadikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan.
“Berdasarkan visi dari KWT Bagas Waras, Tim RG D3 Farmasi UNS turut andil dalam pencapaian visi tersebut dengan salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan pemanfaatan TOGA menjadi lulur tradisional,” terang Ulfa, Jumat (7/6/2024).
Acara dimulai dengan penyuluhan tentang sediaan kosmetik, fungsi dan tujuannya, serta jenis-jenis kosmetik yang umum digunakan. Materi penyuluhan disampaikan oleh Dosen Bidang Teknologi Kosmetik, apt. Sholichah Rohmani, M.Sc.
Setelah sesi penyuluhan, acara dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan lulur krim dan lulur serbuk menggunakan tanaman TOGA. Bahan-bahan yang digunakan antara lain serbuk simplisia dari kenanga, kelor, pegagan, rosella, kunyit, dan melati. Demonstrasi ini dipandu oleh Ulfa dan dibantu oleh Lina Ari Astuti dan beberapa anggota KWT yang berpengalaman dalam pengolahan bahan alam.
Hasil dan Dampak Pelatihan
Pelatihan yang digelar pada Selasa, 14 Mei 2024 ini diikuti oleh 30 anggota KWT Bagas Waras yang sangat antusias dan aktif berpartisipasi. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tentang kosmetik alami, tetapi juga keterampilan praktis dalam membuat lulur tradisional yang dapat diaplikasikan sehari-hari atau bahkan dijual sebagai produk usaha rumahan.
Ulfa menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan anggota KWT Bagas Waras dengan membuka peluang usaha baru yang berbasis pada kekayaan alam lokal. “Kami berharap lulur tradisional dari tanaman TOGA ini bisa menjadi produk unggulan desa dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujar Ulfa.
Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, Tim RG D3 Farmasi UNS berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani Bagas Waras terus berupaya mengembangkan potensi pertanian dan pengolahan bahan alam, menjadikan TOGA sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan.