Mendunia! 2 Tim UMS Sabet Gold dan Silver Medal di Perlis International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2024
Mendunia! 2 Tim UMS Sabet Gold dan Silver Medal di Perlis International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2024
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com)
SURAKARTA - Kembali membanggakan, dua tim mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menorehkan prestasi internasional di ajang Perlis International Engineering Invention & Innovation Exhibition (Pi-ENVEX) 2024.
Tim dari Prodi Ilmu Gizi FIK UMS berhasil mendapatkan Gold Medal dengan judul produk ‘Nirmala Noodle’ dengan anggota Saminur Fauzan, Asterika Indah Nuraini, dan Afiza Fitriana Sabilla. Sedangkan Silver Medal diperoleh tim dari Prodi Kesehatan Masyarakat FIK dengan judul ‘ECAPA-POLYBAG : Natural Polybag Innovation Biodegradable and nourish plants’.
Kabiro Kemahasiswaan UMS, Ir. Kholid Alghofari, ST., MT., mengungkapkan rasa kebanggaan atas prestasi yang diperoleh dari Tim FIK UMS.
“Kami Biro Kemahasiswaan UMS senantiasa mensupport semua potensi mahasiswa baik di bidang akademik dan non akademik, utamanya event internasional. Tim ini memang terdiri dari individu-individu yang berangkat luar biasa, tentu kampus support subsidi pembiayaan dan memberikan apresiasi kepada 2 tim tersebut,” tegas Kholid Rabu, (1/5).
Dengan prestasi ini, lanjutnya, dapat menambah prestasi UMS di tingkat Internasional dan semoga dapat menginspirasi untuk mahasiswa UMS lainnya.
“Kita mendorong semua mahasiswa, baik yang semester awal maupun akhir untuk mengembangkan karya-karyanya. Selain itu, kolaborasi dari mahasiswa senior dan junior, tetapi juga kolaborasi antar prodi yang lain,” paparnya.
Peraih Gold Medal, Saminur Fauzan mengungkapkan peserta dari lomba ini total 320 tim yang berasal dari 26 negara.
“Kami membuat inovasi mie sehat yang konsepnya untuk diet juga. Produk ini dilatar belakangi karena pasar mie di Indonesia sangat besar, dan menjadi konsumen terbanyak di dunia,” ungkap Ketua Tim itu.
Semenjak pandemi Covid-19 dulu, tambahnya, orang-orang mulai sadar akan pentingnya kesehatan. Namun kebanyakan produk di dalam mie itu hanya mengganti bahan pengawet buatan menjadi bahan alami.
Saminur berharap, mahasiswa UMS dapat bersaing secara global, bisa unjuk diri, dan tampil di kancah internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Alya Tsurrayya menyampaikan kegembiraannya karena di semester 2 ini sudah berhasil mendapatkan Silver Medal di ajang internasional.
“Kalau tim kami membuat produk di bidang pertanian yakni polybag. Kebanyakan polybag itu dari bahan plastik, sedangkan apabila tanaman sudah besar, harus disobek atau diganti ke pot yang lebih besar. Maka limbah polybag akan menjadi sampah yang tidak bisa terurai,” jelas Alya.
Untuk mengurangi limbah plastik, Tim Mahasiswa UMS ini melakukan riset terkait polybag organik dari sampah organik yang tidak digunakan masyarakat. Kemudian kebanyakan hanya menggunakan satu jenis sampah, namun pada Tim Kesehatan Masyarakat menggunakan lima jenis sampah organik yang diterapkan, seperti eceng gondok, serabut kelapa, jerami, tapioka, dan cangkang telur. (Fika/Humas)