Pekan Karakter, Perkuat Karakter Religus Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo
Pekan Karakter, Perkuat Karakter Religus Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo
Ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini).
Meningkatkan karakter religius menjadi poin penting yang harus diterapkan sekolah di tengah gempuran pengaruh negatif media sosial dan budaya asing. Siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo yang berjumlah 120 orang mengikuti kegiatan pekan karakter di sekolah selama tiga hari (3-5/1/2024).
Kepala sekolah, Muhdiyatmoko, M.Pd. menekankan pentingnya penguatan nilai karakter religius siswa. Ia menjelaskan pendidikan karakter religius mampu mewujudkan siswa yang memiliki nilai karakter taat beribadah, cinta damai, menghargai satu sama lain, dan anti perundungan serta kekerasan.
“Pentingnya habituasi nilai-nilai Islami di sekolah sebagai ekosistem pendidikan penguatan karakter. Hal itu memastikan para siswa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, mendukung, dan penuh pendidikan akhlak baik,” jelasnya.
Siswa kelas 8 selama tiga hari di sekolah mendapatkan materi-materi berupa praktik kegiatan ibadah. Praktik ibadah tersebut meliputi praktik wudu, praktik salat, praktik perawatan dan salat jenazah. Para siswa mendapatkan penjelasan terkait pelaksanaan praktik ibadah dengan metode yang menggembirakan dan menyenangkan.
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Muhammad Izzan Naqiba menjelaskan para siswa mendapatkan materi tentang praktik dan bacaan ketika berwudhu, shalat, dan perawatan jenazah. Guru PAI tersebut tidak menjelaskan secara ceramah, tetapi mengajak para siswa mempraktikkan langsung di depan guru. Para siswa harus mempraktikan gerakan dan bacaan salat jenazah sesuai dengan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah.
“Kami mendesain pekan karakter religius dengan menggembirakan dan menyenangkan. Metode yang digunakan adalah praktik dan sistem pos untuk pemberian tantangan. Pos-pos karakter tersebut para siswa dapat melihat, memantau, dan memperbaiki bagaimana tata cara gerakan serta bacaan,” jelasnya.
Praktik ibadah dibagi ke dalam empat pos. Empat pos tersebut yaitu pos praktik wudu, pos praktik shalat, pos perawatan dan shalat jenazah, dan pos Qira’atul Qur’an. Para siswa menyelesaikan tantangan setiap pos dengan baik di bawah pengawasan guru. Guru yang menilai di pos wudu yaitu Ustaz Burhan Taufiq Hidayat dan Ustazah Hanifah Nur Vatimah. Pos praktik salat oleh Ustaz Heru Hadiyono dan Ustaz Miftahul Arozaq. Pos perawatan dan salat jenazah oleh Ustaz Muhammad Izzan Naqiba dan Ustazah Sukma Wardani. Pos Qira’atul Qur’an oleh Ustazah Rizka Dian Permatasari dan Pos membaca surat Al Kahfi oleh Ustaz Ardan Syaifudin.
Sesi akhir pekan karakter, para siswa diajak berolahraga dan bermain di kawasan Stadion Manahan Solo. Momen tersebut, para siswa juga diajak untuk melakukan refleksi dan menuliskan resolusi tahun 2024. Koordinator tim guru kelas 8, Heru Hadiyono mengatakan, “Pembelajaran yang menyenangkan bisa dilakukan di mana saja, termasuk seperti saat ini siswa diajak berolahraga dan bermain di Stadion Manahan.” (Kontributor: Hanivah Nur Vatimah/Staf Humas SMP Muhammadiyah PK}