Tim Pembedayaan Masyarakat oleh Mahasiswa Unisri Serahkan Bantuan Tractor bagi Desa Wonoharjo
Tim Pembedayaan Masyarakat oleh Mahasiswa Unisri Serahkan Bantuan Tractor bagi Desa Wonoharjo
BOYOLALI-Tim Pembedayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menyerahkan bantuan Cultivated Tractor di Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu, Boyolali Selasa (3/11/2023).
Traktor merk Ouick yang anggarannya dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2023 itu diterima ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) setempat, Sumarno.
Menurut Awaludin Sinur, alumni Fakultas Pertanian Unisri, sekaligus putra daerah Wonoharjo, traktor sangat dibutuhkan untuk mengganti tenaga manusia di desa yang sudah mulai uzur.
Dikatakan, puluhan hektat lahan yang tersedia, milik Perhutani, diijinkan untuk digarap warga desa dengan harga sewa sangat murah. "Di musim kemarau seperti ini tanah sangat keras sehingga dibutuhkan tractor dengan cakar baja kuat," kata Awaludin.
Sebelumnya, 5 Oktober 2023, tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Unisri juga menyerahkan bantuan tractor kepada Gapoktan yang disaksikan Kepala Desa setempat, Sulistiyah.
Menurut ketua pelaksana Program PMM dari Fakultas Pertamian Unisri Surakarta, Dr Sumarmi, sekaligus dosen pembimbing mahasiswa, tractor tersebut dapat dipergunakan untuk membantu para petani mengolah lahan guna mempercepat persiapan tanam.
Diharapkan alat tersebut dapat diatur penggunaannya dan dirawat, supaya dapat berfungsi dengan baik dalam jangka panjang. Traktor merk Quick menggunakan cakar baja yang telah disesuaikan untuk tanah yang keras.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan dua alat Chopper (blender) yang dapat dipergunakan untuk mencacah daging ayam, ikan dan berbagai bumbu. Bantuan alat itu diterima Kader Posyandu, yang menangani masalah stunting.
"Chopper diberikan untuk mempermudah dan mempercepat proses penyiapan bahan, selain itu supaya ada variasi pengolahan berbagai bahan sumber protein hewani," katanya.
Selain menyerahkan bantuan, tim PMM juga melakukan pendampinngan dan pelatihan. Dr Sumarmi mencontohkan, pelatihan tentang pembuatan pupuk organik padat, POC dan ZPT organik sudah pernah diberikan oleh dosen FP Unisri, Avissema Sigid SP, MP.
Pelatihan pemasaran hasil pertanian juga pernah diberikan dengan mengundang Titah Septi, SP, MM praktisi pemasaran hasil pertanian organik. Diharapkan selanjutnya akan ada relasi antara petani dengan pengusaha pemasaran hasil pertanian.
"Apabila semua berjalan terus secara berkelanjutan maka akan ada peningkatan pendapatan bagi petani desa Wonoharjo," tandasnya.
Lebih lanjut Dr Sumarmi mengatakan, masalah stunting juga terjadi di desa Wonoharjo. Anak Balita gagal tumbuh, kurang berat badan, kurang gizi merupakan gejala stunting. Ada 29 anak di desa Wonoharjo yang terindikasi stunting.
Penyebabnya antara lain ibunya saat mengandung kurang gizi, pertambahan berat badan selama hamil kurang dari 9 kg, tidak periksa ke dokter atau bidan selama mengandung, anak lahir dengan berat badan rendah (kurang dari atau sama dengan 2,5 kg).
Dikatakan, Stunting dapat disebabkan beberapa faktor, sejak dalam kandungan ibu, pada saat lahir dan 1.000 hari pertama kehidupan anak kurang sehat.
"Mengatasi Stunting bukan hanya tugas dari keluarga yang menderita atau tugas Puskesmas, tetapi tugas seluruh warga dan pemerintah untuk ikut serta aktif terlibat."
Dikatakan, data 29 anak yang terindikasi stunting didapat dari bidan desa Wonoharjo. Mereka tersebar di 4 dusun. Mahasiswa terlibat ikut serta mengatasi masalah stunting dengan memperhatikan asupan gizi bagi anak Balita.
Sudah pernah dilakukan pelatihan untuk mengolah ikan nila menjadi beberapa macam masakan seperi nugget, baokso daan sosis ikan. Ikan merupakan sumber protein hewani yang baik bagi siapa saja. Bahan utama, ikan dibeli dari Waduk kedung Ombo.
Pelatih dilakukan oleh dosen Fatipa Unisri yang sudah membuatkan resep dan menjelaskan prosesnya. Acara berlangsung dengan baik dan menarik, antara lain karena belum pernah ada acara pelatihan sejenis, juga karena hasilnya langsung bisa dikonsumsi.
Diakui, anak-anak yang terindikasi stunting di desa Wonoharjo dapat disebabkan karena kekurangan protein hewani. Anak-anak yang terindikasi stunting bukan hanya membutuhkan banyak makanan padat gizi, tetapi ternyata banyak yang sakit gigi sehingga tidak nyaman untuk mengunyah. Anak-anak perlu dibiasakan untuk menggosok gigi, terutama sebelum tidur.
Oleh karena itu tim PMM Unisri membagikan 30 pasta gigi dan 30 sikat gigi khusus untuk anak-anak. "Perhatian ini diberikan supaya anak-anak desa Wonoharjo terbebas dari stunting, tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan kelak menjadi insan pembangun desa yang makin sejahtera," jelasnya.
Dikatakan, pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa di Desa Wonoharjo, Kemusu, Boyolali untuk Meningkatkan Pertanian Organik dan Mengatasi Stunting. Pertanian organik di desa Wonoharjo, yang teletak tidak jauh dari Waduk Kedung Ombo, akan ditingkatkan. Pertanian di desa tersebut potensial untuk dikembangkan, karena lahan masih sangat luas untuk dikerjakan.
Tema peningkatan pertanian organik dan mengatasi stunting dengan kearifan lokal sebelumnya diangkat untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Unisri.
Mahasiswa Unisri sebanyak 20 orang telah diterjunkan ke lokasi KKN desa Wonoharjo pada hari Senin 24 Juli 2024. Mereka terdiri dari 17 mahasiswa Fakultas Pertanian dan 3 mahasiswa Fakultas Ekonomi Unisri dibimbing oleh Dr. Dra. Sumarmi, MP.
Kegiatan ini didukung oleh 4 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata, dalam Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
Para mahasiswa diharapkan saling membantu dan dapat bekerja sama meskipun beda bidang ilmu. Itulah salah satu tujuan pembelajaran kampus merdeka, merdeka belajar (MBKM).
Ada semacam pembagian titik berat pekerjaan misalnya mahasiswa FP yang akan meningkatkan pertanian organik, mahasiswa FE yang akan meningkatkan pemasaran hasil pertanian organik, selanjutnya mahasiswa FTP Unika Soegijapranata menangani pencegahan stunting di desa tersebut.
Pada tanggal 31 Agustus 2023 mahasiswa sudah ditarik dari desa Wonoharjo dan kembali ke kampus. Akan tetapi pekerjaan pengabdian masyarakat masih terus berlangsung.