Kokohkan Peran Ibu-Ibu Orangtua Murid dalam Mendampingi Keluarga, SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo Gelar Bincang Asyik
Kokohkan Peran Ibu-Ibu Orangtua Murid dalam Mendampingi Keluarga, SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo Gelar Bincang Asyik
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : Istimewa
SOLO (02/09) -- SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta menggelar acara Bincang Asyik (Bisyik) untuk ibu-ibu orangtua wali murid, Sabtu (02/09) pagi bertempat di Nur Hidayah Convention Centre (NHCC) Jl. Semangka No.58 Kerten, Laweyan, Surakarta.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 250 ibu-ibu wali murid ini mengambil tema pembicaraan "Wanita-Wanita Penghuni Surga". Menghadirkan pembicara dr. Marijati, pengasuh kajian Ibu-Ibu, Konsultan Keluarga, serta Pemilik Klinik Rifda Medika, Padasan, Gondang, Sragen.
Koordinator kegiatan Bincang Asyik BPI Ibu-Ibu, Reni Agustin Priyatiningrum, S.Pd. menyampaikan bahwa dipilihnya tema tersebut supaya para peserta mendapat inspirasi dari para sahabiyah, wanita-wanita mulia sahabat Rasulullah yang mendapat kemuliaan di surga.
"Kami ingin bunda-bunda orang tua wali murid, termasuk kita para guru SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta mengkaji dan sharing bersama, mendapatkan inspirasi mulia dari para sahabiyah, penguni surga yang mulia. Menanamkan visi ukhrawi kepada keluarganya, mendampingi penuh sabar dan cinta, menuju cita-cita mulia bersama," harap Reni.
Kegiatan Bincang Asyik merupakan salah satu bagian dalam program Bina Pribadi Islami (BPI) untuk para orang tua murid. Ada juga BPI untuk murid-murid dan para guru karyawan. Untuk para Ayah direncanakan juga akan diadakan pekan depan, malam hari.
"Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga, termasuk dalam hal pendidikan anak-anak. Kami mengajak dan menjalin sinergi kepada para orang tua untuk terus belajar, menjadi pribadi yang baik, menjadi teladan kebaikan bagi anak-anak," sambung Reni.
Sebelum memasuki acara inti, para peserta diajak untuk bermain pesan berantai sebagai pengantar masuk ke dalam materi yang akan disampaikan oleh narasumber.
Dalam paparan materinya, dr. Marijati menyampaikan bahwa salah satu cara menujunsurga adalah dengan membiasakan bertabayun.
"Salah satu jalan menuju surga adalah budaya tabayyun, termasuk tabayun dengan keluarga di rumah maupun dengan guru di sekolah. Tabayyun secara sederhana berarti mengklarifikasi sebuah informasi sebelum percaya terhadap informasi tersebut. Hal ini perlu dilakukan sebab saat ini kita dibanjiri dengan berita-berita hoax di era digital ini," jelas Marijati.
Salah satu peserta Bincang Asyik, Ibu Dina berkesempatan menyampaikan kesannya selama mengikuti kegiatan ini.
"Kami jadi banyak belajar, terutama ilmu agama. Bertemu dan berbagi pengalaman dengan ustadzah dan para ibu lainnya menjadi motivasi kami mengikuti kegiatan BPI. Nuansa kehangatan dan semangat menuntut ilmu ini yang menjadikan kami selalu rindu BPI," kesan Bu Dina.
Hal ini selaras dengan tagline SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta yakni Sekolah Sahabat Keluarga.
Antusiasme peserta terlihat luar biasa. Aula dengan kapasitas 250an orang tersebut tampak penuh, gelak tawa peserta sesekali terdengar ketika pembicara menyampaikan pengalaman yang menggelitik hati dan memantik semangat bagi peserta untuk mengikuti BPI.
Suasana berubah menjadi syahdu manakala acara diakhiri dengan refleksi berupa puisi dan senandung nasyid yang menyentuh hati oleh tim guru yang tergabung dalam Nada Voice.