Tingkatkan Kompetensi Guru, ISDI Kecamatan Laweyan Gelar Workshop Penyusunan Soal Berbasis ANBK
Tingkatkan Kompetensi Guru, ISDI Kecamatan Laweyan Gelar Workshop Penyusunan Soal Berbasis ANBK
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : Istimewa
SOLO (23/08) -- Ikatan Sekolah Dasar Islam (ISDI) Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta menggelar Workshop Penyusunan Soal Berbasis ANBK, Rabu (23/08) pagi hingga siang di Meeting Hall SDIT Insan Mulia Surakarta.
Ketua ISDI Kecamatan Laweyan, Sudrajat, ST., M.Pd. menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusul soal sebagai alat evaluasi pembelajaran.
"Menjadi sebuah kebutuhan dan keniscayaan, evaluasi dibutuhkan dalam proses pembelajaran, untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan tindak lanjutnya. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompentensi yang baik dalam penyusunan soal," ungkap Sudrajat.
"Kami, ISDI Kecamatan Laweyan memandang penting hal ini, dan berikhtiar dengan menggelar workshop. Harapannya guru dapat membuat soal dengan baik. Karena ada Penilaian Sumatif Tengah Semester (PSTS), ada Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS)," harap Sudrajat.
Dr. Issufiah Dwi Nuryati, M.Pd. selaku narasumber dalam workshop ini menyampaikan bahwa asesmen nasional merupakan program penilaian terhadap mutu pendidikan pada setiap sekolah/madrasah jenjang dasar atau menengah.
"Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar. Literasi, numerasi, dan karakter. Serta kualitas proses belajar mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran," papar Issufiah.
"Salah satu karakteristik dari soal berbasis ANBK yakni out of the box, bersifat higher order thinking (HOT), serta ada stimulan yang melatih dan membiasakan murid untuk berliterasi dan bernalar," sambung Issufiah.
Soal berbasis ANBK didesain mengacu pada stimulan dengan konteks yang beragam yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan elaborasi tabel, grafik, ilustrasi terutama untuk jenis stimulus multiple intens dengan ilustrasi yang kontekstual dan informatif.
"Stimulus harus bersifat edukatif, menarik, inspiratif, dan keterbaruan. Stimulan harus mengajak murid berpikir kritis, mengidentifikasi masalah, ada transfer konsep yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah," pungkas Issufiah.
Kegiatan yang tidak hanya pemahaman konsep tetapi langsung workshop pembuatan soal ini diikuti oleh 56 peserta dari 14 sekolah dasar yang tergabung dalam Ikatan Sekolah Dasar Islam (ISDI) Kecamatan Laweyan.
Salah satu peserta kegiatan workshop, Havita Rahmawati, S.Pd. dari SDIT Insan Mulia Surakarta menyampaikan rasa bahwa workshop ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat soal berbasis asesmen nasional.
"Workshop ini sangat bermanfaat bagi kami dalam meningkatkan kemampuan menulis soal berbasis ANBK. Tidak mudah membuat soal yang baik. Salah satunya kita harus memperhatikan stimulus yang edukatif, menarik, inspiratif, dan mengandung unsur keterbaruan," ungkap Havita.