UMS Jadi Tuan Rumah Musyawarah Nasional ke-1 Konsorsium LPPM PTMA
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : Istimewa
SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional ke-1 Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah PTMA se-Indonesia, yang dilaksanakan pada 17-18 Juli 2023 di The Sunan Hotel, Solo.
Ketua Konsorsium, Agus Ulinuha, ST., MT., Ph.D., menyampaikan latar belakang adanya Konsorsium LPMM yang bermula dari silaturahim Ketua LPMM di UMS pada tahun 2015 lalu, kemudian bersepakat untuk menjalin kegiatan, riset, pengabdian dan publikasi bersama.
“Usia organisasi ini sangat muda, Setelah itu dilakukan pertemuan rutin setiap 3 bulan, dan salah satunya setiap 6 bulan sekali dilakukan the University Research Colloqium (Urecol) dan sudah dilaksanakan sebanyak 17 kali, dan pelaksanaan terakhir dilakukan di UMY,” ungkap Agus Ulinuha, Senin, (17/7).
Pada tahun 2019, lanjut dia, dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Pengurus Nasional Konsorsium LPPM PTMA dari Diktilitbang PP Muhammadiyah oleh Prof., H.Lincolin Asryad, M.Sc., Ph.D., dengan perluasan kerjasama yang semakin beragam dan cakupan keanggotaannya juga semakin banyak.
“Dalam Munas ini akan dilaksanakan serangkaian kegiatan, selain laporan pengelolaan organisasi, sharing terkait penelitian, pengabdian dan publikasi. Kemudian pada hari ke dua akan diakhiri pemilihan pengurus baru,” papar Ketua Konsorsium itu.
Semoga dalam kegiatan ini, lanjutnya, dapat dibahas dan muncul ide-ide cemerlang, sehingga membawa kemajuan penelitian, pengabdian dan publikasi di lingkungan PTMA yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Wakil Rektor I UMS, Prof., Harun Joko Prayitno, M.Hum., mewakili rektor UMS menyampaikan hakikat yang lebih utama dalam Konsorsium LPPM ini adalah sinergi, kolaborasi kinerja dan luaran kegiatan terkait tiga pilar utama akademik.
“Pertama adalah kolaborasi riset, kolaborasi pengabdian kepada masyarakat dan ke tiga kolaborasi publikasi PTMA yang berdampak pada sitasi,” ungkap WR I UMS itu.
Kata kuncinya, tambahnya, inovasi, kreasi dan invensi. Regulasi yang sudah berjalan, bekerjasama dengan konsorsium PTMA perlu dikembangkan lagi, bukan hanya normatif tetapi implementasi, inovasi dan kreasi.
Wakil Ketua IV Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian Dan Pengembangan PP Muhammadiyah, Prof., Dr., Hj., Siti Muslimah Widyastuti, menyampaikan sangat tepat pada musyawarah nasional ini mengambil tema potret masa depan dalam bidang riset dan publikasi.
“Mejelis Diktilitbang mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya karena mengambil tema yang sangat tepat dan strategis,” ujarnya.
Kualitas riset pengabdian dan penelitian yang dihasilkan adalah kunci dalam menumbuhkan kemajuan PTMA dalam menyongsong Indonesia emas 2045. Pada era tersebut sivitas akademika harus berkualitas dan berdaya saing global untuk ikut berperan penting dan mendorong kemjauan dalam berbagai bidang.
“Meskipun kesempatan sudah terbuka lebar, namun berbagai hambatan dan tantangan harus kita hadapi bersama, terutama dalam kesenjangan kemampuan PTMA. Dapat dilihat dari jumlah guru besar yang dimiliki PTMA ini masih minim, kampus dengan jumlah guru besar terbanyak berasal dari UMS. Mari kita meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki oleh PTMA ini,” pungkasnya.
Dalam masyawarah ini, tambahnya, dapat mengidentifikasi masalah dan diklasifikasi, kemudian kita buat rekomendasi untuk PTMA yang lebih baik.