Dosen dan Mahasiswa Prodi PKP Raih Silver dan Bronze Medal di Thailand
Dosen dan Mahasiswa Prodi PKP Raih Silver dan Bronze Medal di Thailand
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini,com) foto : Istimewa
Mahasiswa dan Tim dosen dari riset grup Sosiologi Pedesaan program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian UNS berhasil meraih silver dan bronze medal dalam lomba inovasi produk pertanian yang dilaksanakan di Chiang Mai, Thailand, 27-28 Mei 2023.
Lomba yang dilaksanakan oleh Asia Pasific Network for Sustainable Agriculture Food and Energy (SAFE Network) bekerja sama dengan Maejo University Thailand mengambil topik terkait pembangunan bidang pertanian dan energy berkelanjutan. Dalam rangkaian kegiatan tersebut selain lomba inovasi juga dilaksanakan kegiatan international conference, international community service program, MoU antara universitas anggota SAFE dengan Maejo University dan Chiang Mai University serta fieldtrip.
Dalam lomba inovasi, tim dosen yang terdiri dari Eksa Rusdiyana, S.P., M.Sc, Dr Ir Eny Lestari, M.Si, Dr Ir Sugihardjo, M.S., Dr Ir Retno Setyowati, M.S., Widiyanto, S.P., M.Si, Ph.D, dan Nanang Wijayanto, S.S.T., M.M.Par, Yuhibbu Nor Hudan berhasil meraih silver medal melalui inovasi bidang sosial pertanian tentang Model Pengembangan Aktifitas Pertanian ke Arah Agricultural Entertainment (Agritainment).
Sementara bronze medal diperoleh melalui inovasi kelembagaan sosial tentang kelompok tani anak untuk menjawab tantangan regenerasi petani millennial yang diusung dosen dan tim mahasiswa M. Safrudin Musthofa, Yuhibbu Nor Hudan, Eksa Rusdiyana, S.P., M.Sc, dan Putri Permatasari, S.P., M.Si. Inovasi yang berawal dari riset yang didanai oleh LPPM UNS tersebut terinspirasi dari banyaknya aktifitas pertanian yang bisa dikembangkan ke arah entertainment untuk mendukung pengembangan agrowisata maupun sektor wisata secara umum. Ditambah lagi, budaya masyarakat pertanian Indonesia khususnya di Jawa yang kaya akan kearifan lokal bisa dikembangkan menjadi seni pertunjukan yang menghibur seperti drama/film, upacara tradisional, pertunjukan tari/lagu, dan festival alam, serta budaya lokal yang hampir atau sudah ditinggalkan bisa dihidupkan kembali seperti upacara wiwitan yang bisa dikemas lebih semarak dan menghibur.