Wirausaha Literasi sebagai Solusi dan Peluang bagi Multigenerasi NKRI
Wirausaha Literasi sebagai Solusi dan Peluang bagi Multigenerasi NKRI
Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa
“Kawan, kalau hendak pintar ya belajar, kalau ingin kaya ya bekerja dan berwirausaha dengan ikhtiar, doa, dan terus bersandar kepada-Nya"
Kawan, semua generasi muda sekolah dan kuliah setelah lulus ingin bekerja, baik sebagai karyawan kantor, guru, dosen, marketing, konsultan, wartawan, bisnisman, dan semua profesi yang dapat mengantarkan mereka untuk menjadi orang yang sukses sesuai dengan mimpi dan imajinasinya saat dibangku perkuliahan. Semua aksi dan kreasi multigenrasi NKRI untuk bekerja setelah menjadi sarjana itu tidak salah. Semua itu manusiawi sebagai sebuah keinginan akan tetapi perlu dilihat situasi dan kondisi terkini di negeri tercinta ini. Perkembangan penduduk, teknologi, ekonomi, budaya, dan segala kondisi saat ini belum memungkinkan semua sarjana yang lulus ditampung untuk bekerja. Oleh karena itu, para sarjana Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah NKRI harus mencari alternatif solusi untuk dapat sukses, yakni dengan berwirausaha literasi.
Wirausaha literasi sebagai alternatif dan solusi untuk dapat memenuhi peluang kerja bagi multigenerasi NKRI. Bukan hanya lulusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang dapat menjadi wirausaha literasi tetapi semua sarjana multidisiplin ilmu. Wirausaha literasi harus dimaknai sebagai wirausaha bidang literasi yang mengacu pada enam literasi dasar yang disepakati forum ekonomi dunia pada tahun 2015, yakni: (1) literasi menulis dan membaca yang sering saya gaungkan dengan akronim Ratulisa (rajin menulis dan membaca), (2) literasi numerik, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi keuangan, (6) literasi budaya dan kewarganegaraan. Keenam literasi dasar tersebut harus dikuasi multigenerasi abad XXI. Dalam ranagka untuk mewujudkan wirausaha enam literasi dasar tersebut harus menguasia keterampilan abad xxi yang dikenal dengan formula 4K, yakni: (1) berpikir kreatif, (2) berpikir kritis, (3) kolaboratif, dan (4) komunikatif. Dengan demikian untuk dapat mewujudkan wirausaha literasi bagi multigenerasi NKRI dengan memahami enam literasi dasar dan menguasai empat keterampilan abad xxi, yang dikenal dengan formula 4K.
Upaya yang harus dilakukan untuk dapat memuliai wirausaha literasi antara lain:(1) menyosialisasikan wirausaha literasi kepada multigenerasi NKRI, (2) melatih multigenerasi NKRI mengenai teknik dan strategi wirausaha literasi, (3) melatih multigenerasi NKRI untuk membuat grand desain wirausaha literasi yang akan dilaksanakan, (4) melatih multigenerasi untuk menguasai keterampilan akuntasi keuangan sederhana, (5) melatih multigenerasi untuk mengelola dan stratgi pemasaran era digital. Selain itu dalam pelatihan, peserta harus diberikan materi-materi simulasi dengan 5B: (1) bersilaturahmi, (2) berkomunikasi, (3) berkolaborasi, (4) beraksi, dan (5) berliterasi dengan Ratulisa. Dengan kombinasi dan kolaborasi yang komprehensif untuk membekali kompetensi hardskill dan sofskill bagi multigenerasi NKRI untuk berwirausaha literasi dapat dilakukan secara bertahap dan siklus berkelanjutan, yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengembangan, (4) evaluasi, (5) tindak lanjut. Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan harus dilakukan secara terus-menerus oleh pihak kampus untuk para sarjana setelah lulus sebagai bekal menuju kampus kehidupan sehingga tidak dilepas begitu saja.
Kombinasi keterampilan hardskill dan softskill untuk para sarjana abad xxi harus dibekali dengan aneka pengetahuan bidang-bidang wirausaha literasi, antara lain: (1) wirausaha literasi bidang penulisan dan editor, (2) wirausaha litesi bidang Ratulisa (rajin menulis dan membaca), (3) wirausaha literasi bidang penerjemaham multibahasa, (4) wirausaha literasi bidang keterampilan berbahasa asing, (5) wirausaha literasi bidang desain kaos, tas, stiker dll, (6) wirausaha bidang literasi bidang pelatihan MC/pembawa acara, (7) wirausaha literasi bidang penerbitan, (8) wirausaha literasi bidang teknologi, (9) wirausaha literasi bidang motivasi, (10) wirausaha literasi bidang konsultan multidisiplin, (11) wirausaha literasi bidang marketing, (11) wirausaha literasi bidang manajemen, (12) wirausaha literasi bidang pelatihan multiprofesi, (13) wirausaha literasi bidang kesehatan, dan aneka wirasuaha literasi multibidang dan multidisiplin lainnya. Dengan demikian, multigenerasi NKRI jangan lagi ragu dan bimbang untuk menjadi wirausaha literasi yang sukses. Untuk menjadi wirausaha literasi yang sukses harus dimulai dengan: (1) niat, (2) merencanakan, (3) melaksanakan, (4) memasarkan, (5) mengembangkan, dan (5) mengevaluasi secara berkelanjutan. Yakinlah, untuk menjadi pengusaha yang sukses dengan bekerja dengan sungguh-sungguh, yang diiringi dengan doa sepenuh hati, dan terus berbagi untuk multigenerasi NKRI.
Perjalanan orang sukses tidak seperti membalikan telapak tangan tetapi saat kemauan ada dan didukung dnegan ikhtiar sungguh-sungguh dan terus bersandar kepada-Nya yakinlah perubahan diri dan keberkahan akan menyertai langkah hidup kita. Semua harus dicoba, dilatih, dievaluasi, dan terus ditindaklanjuti untuk menjadi orang yang sukses. Upaya untuk terus bersilaturahmi kepada orang-orang yang sukses perlu dilakukan untuk terus belajar dan membelajarkan diri sepanjang hayat. Kata kunci sukses sebagai wirausawan literasi tidak boleh sombong, harus rendah hati, memiliki senyum 228 (dua cm ke kiri, dua cm ke kanan, dan delapan detik mengembang) dan harus terus berbagi untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat karena kita hanya sebagai orang yang diamanahi-Nya untuk menjalankan dan berbagi untuk kemaslahatan sesmesta.
Kawan, tulisan ini dipersembahkan untuk multigenerasi NKRI dan sarjana yang ingin meraih sukses melalui wirausaha literasi dan terkhusus untuk hadiah Ujian Terbuka Mas Chafit Ulya selaku sekretaris ADOBSI (Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia) dan dosen PBSI FKIP UNS yang meneliti mengenai wirausaha literasi untuk disertasinya yang dipaparkan dalam ujian promosi doktor hari ini, 21 Februari 2023 di Program Doktor PBI Pascarsajana FKIP UNS. Selamat dan sukses untuk Mas Chafit Ulya atas gelar doktornya, semoga maslahat dan berkah untuk multigenerasi NKRI dan terus menjadi virus-virus positif berwirausaha literasi bagi multigenerasi NKRI yang hebat dan luar biasa.
“Kawan, kerinduan terindah saat Ratulisa (rajin menulis dan membaca) menjadi mimpi dan imajinasi yang terus menyelimuti diri untuk menjelajahi semesta sepanjang masa”
Bandar Lampung, 21 Februari 2023