Technopreneurship dan Peluangnya di Era Digital
Technopreneurship dan Peluangnya di Era Digital
Moch. Hari Purwidiantoro, S.T., M.M., M.Kom.
KETUA STMIK AMIKOM SURAKARTA
Bidang Penelitian : Informatika
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto :Istimewa
SOLO - Era digital saat ini menghadirkan banyak perkembangan baru. Menuntut manusia agar cakap berselancar di ruang digital dan memainkan peran. Dampak dari perkembangan teknologi dan informasi melahirkan peluang bagi profesi pekerjaan baru yang dulunya konvensional, saat ini cukup urgen. Salah satu pekerjaan yang dimaksud adalah technopreneur. Technopreneur berasal dari gabungan dua kata yaitu technology dan entrepreneurship. Yaitu seseorang yang mengkolaborasikan suatu bisnis atau bidang usaha dengan pemanfaatan teknologi. Terdengar baru dan belum familiar di telinga publik. Salah satu profesi yang saat ini bisa memperbaiki ekonomi dan profit perusahaan. Setelah pandemi berlalu, Indonesia sedang fokus membangun ekonomi dan mengecilnya dengan melakukan berbagai inovasi-inovasi terbaru sesuai kebutuhan saat ini. Melansir pada kemenkeu.go.id bahwa kondisi ekonomi di Indonesia di bulan November 2022 lalu berdasarkan proyeksi World Economic Outlook IMF bisa dikatakan resilien dan kuat, berada di angka 5,3 persen. Sedangkan pada tahun 2023 diproyeksi sedikit melemah yaitu di angka 5.0 persen. Dari kondisi tersebut menyiratkan bahwa keadaan ekonomi dunia juga dalam kondisi tidak aman. Untuk membuat keadaan berangsur pulih, bisa dilakukan dengan cara mendukung pemulihan ekonomi agar terus stabil dan tidak berdampak buruk.
Membaca Peluang
Memanfaatkan kondisi di ruang digital seperti saat ini adalah keputusan yang tepat. Misalnya dengan menjadi seorang Technopreneurship. Yaitu orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk keterampilan berwirausaha. Saat ini sudah banyak orang yang fokus di bidang tersebut. Suatu kondisi yang berpeluang membuka profesi baru dengan tetap menguntungkan. Seorang technopreneurship menggunakan alat teknologi sebagai strategi marketing dan untuk mencari peluang pasar. Upaya tersebut cukup berhasil meningkatkan profit bisnis hingga berkembang pesat. Seiring dengan penggunaan media sosial dan internet, hal tersebut dapat menjadi peluang dalam melakukan promosi dengan digital marketing. Banyak contoh-contoh perusahaan bisnis yang relevan dengan technopreneurship di era digital saat ini. Perusahaan startup mulai bermunculan memberikan peluang dan menyediakan kesempatan untuk berkontribusi melalui profesi yang dibutuhkan. Misal sebagai SEO Specialist, Content Marketing, Copywriting, pekerjaan di bidang IT untuk website perusahaan, dan banyak lainnya. Sepintas terdengar keren karena berbeda dibanding profesi yang umum dan ada sejak lama. Era digital rupanya membawa dampak positif pada perkembangan dan peluang profesi bagi generasi Z dan millenials khususnya
Beberapa perusahaan startup yang lagi naik daun dan merekrut banyak karyawan hingga saat ini, di antaranya seperti Traveloka, Gojek dan Tokopedia, Alodokter, Ovo, j&T Express, Ruang Guru, dan banyak lainnya yang saat ini terus berkembang pesat. Bahkan jika melansir dari databoks.katadata.co terdapat beberapa perusahaan startup versi LinkedIn dan jumlah karyawannya yang terus meningkat. Salah satunya Sociolla dengan 900 karyawan, SayurBox 800 karyawan, Ula memiliki 600 orang, Flip 400 karyawan, dan banyak lainnya. Perusahaan startup di era digital banyak membuka peluang besar dan masih eksis. Meskipun pada kenyataannya perusahaan tersebut tergolong baru dan rentan mengalami pasang surut akibat keadaan ekonomi dunia yang berubah-ubah. Tetapi hingga saat ini banyak orang yang justru tertarik bergabung, termasuk generasi Z dan millenials. Dilansir dari Maryati (2019) dalam kajiannya tentang peluang bisnis di era digital bagi generasi muda menjelaskan bahwa ada dampak positif yang bisa kita isi di era digital saat ini. Maraknya banyaknya bisnis baru memungkinkan untuk ikut bersaing dengan teknik marketing yang tepat dan sesuai dengan target pasar. Tujuan dari technopreneurship pada hakikatnya tidak jauh berbeda dari entrepreneurship, yaitu meningkatkan pemanfaatan sumber daya, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong terhadap perkembangan teknologi dan informasi. Industri kini bisa berkembang pesat sejak terbantu dengan digital marketing online. Alhasil perusahaan yang semakin berkembang pesat kemudian berpeluang membuka lapangan kerja. Dampak positif yang terus mengalir seiring dengan bertambahnya keterampilan banyak orang dalam industri entrepreneur tech yang kian tumbuh demikian baik.
Saat ini banyak kisah-kisah sukses dari orang yang menggeluti dunia bisnis atau seorang technopreneur, sebut saja salah satunya adalah Nadiem Makarim. Pendiri Gojek yang platformnya cukup terkenal se Indonesia menyaingi platform Grab dan lainnya. Sebelum diangkat menjadi Mendikbud, ia adalah pelaku digital technopreneur di berbagai bidang, mulai dari media, e-Commerce, Unicorn, dan lainnya. Kisah inspiratif tersebut bisa kita jadikan rujukan, bahwasanya saat ini era digital memberi peluang bagi siapa saja yang ingin berkembang maju termasuk menjadi seorang technopreneur. Masyarakat saat ini perlu menyadari betapa banyak peluang meraup keuntungan dengan menjadi seorang technopreneur. Beberapa keuntungannya sebagai berikut: Pertama, dapat menciptakan lapangan kerja baru. Kadua, dapat mendukung terhadap kemajuan teknologi. Ketiga, berpeluang dalam pembentukan modal. Modal merupakan salah satu komponen urgen dalam bisnis. Semakin banyak modal yang tersedia, semakin bisa menjangkau berbagai area dengan membuka cabang usaha di berbagai tempat. Lokasi yang cukup potensial untuk meraup keuntungan besar. Kini banyak orang atau pebisnis baru (technopreneur) yang mulai membangun usahanya dengan strategi yang tepat. Potensi pasar di Indonesia senyatanya luar biasa dan belum banyak yang terjamah. Artinya, kita perlu tenaga atau sumber daya manusia yang ahli dan pintar membaca peluang. Pada hakikatnya banyak peluang yang masih kosong dan belum terisi oleh orang-orang yang ahli dan mau belajar. Di masa sekarang atau masa depan, kita juga bisa mendirikan e-Commerce sendiri dan belajar strategi bisnis berbasis teknologi sebagaimana yang dilakukan banyak orang dalam menciptakan peluang baru dalam bisnis. Amazon yang cukup terkenal pada hakikatnya diciptakan oleh orang yang mau belajar dan percaya pada kinerja hasilnya. Begitu juga dengan berbagai platform lainnya yang cukup potensial. Dunia modern saat ini dengan berbagai tantangannya bisa ditaklukkan dengan cara belajar, termasuk belajar menjadi seorang technopreneur dengan berbagai bisnis yang menguntungkan. Jadi, dengan semakin banyaknya perusahaan startup yang berkembang, secara tidak langsung semakin bagus untuk pertumbuhan ekonomi negara. Era digital tidak hanya memberikan ruang negatif saja, akan tetapi ada banyak space seperti peluang kerja meningkatkan kesejahteraan hidup.