UNS Fintech Center Bahas Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023
UNS Fintech Center Bahas Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com) foto : istimewa
SOLO - Pusat Unggulan Iptek (PUI) Center for Fintech and Banking Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (UNS Fintech Center) diskusikan keuangan digital melalui seminar pada Kamis (15/12/2022). Seminar mengambil tema "Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023". Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS menjadi lokasi penyelenggaraan seminar.
Wakil Rektor Umum dan Sumber Daya Manusia UNS, Prof. Dr. Bandi, M.Si., Ak., membuka kegiatan seminar. Dalam sambutannya, outlook Ekonomi Keuangan Digital (EKD) diperkirakan tetap positif pada 2023 menurut Bank Indonesia. Hal ini pun didorong dengan meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat, kinerja e-commerce, serta layanan pembayaran yang terus meluas baik bank maupun fintech.
"Sebagian besar masyarakat yang sudah merasakan bertransaksi pembayaran secara digital, telah merasakan kenyamanan dan keamanan. Contactless payment merupakan kunci masa depan, menuju ke dunia yang semakin cashless," tutur Prof. Bandi.
Prof. Bandi juga turut menyinggung faktor seperti generasi Y dan generasi Z yang mendominasi populasi, penggunaan teknologi selular dan internet yang semakin meluas, telah mendorong dan mempercepat model transaksi non tunai. Namun demikian, keuangan digital, juga perlu diimbangi dengan Literasi Keuangan terutama literasi keuangan digital yang baik di masyarakat untuk memitigasi risiko dan melindungi konsumen.
Guru Besar Tidak Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Prof. Wimboh, S. E., M. Sc., Ph.D., memberikan keynoted speech seputar tema yang diangkat. Otoritas Jasa Keuangan dalam hal ini juga telah merespon transformasi digital dengan mengeluarkan beragam peraturan untuk mendukung ekosistem digital pada sektor jasa keuangan di Indonesia.
"Oleh karena itu, demi suksesnya transaksi keuangan digital di Indonesia pada tahun 2023, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan terutama pemerintah dan industri, sehingga bauran kebijakan yang ada dapat disinergikan dengan baik," ujar Prof. Wimboh.
Arif Budisusilo selaku Presiden Direktur Solopos Grup dan Harian Jogja bertindak selaku moderator dalam penyelenggaraan seminar kali ini. Tiga narasumber dihadirkan UNS Fintech Center untuk mengulik pandangan terkait inovasi keuangan digital tahun depan. Mereka adalah Sunu Widyatmoko selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI), Rico Usthavia Frans selaku Komisaris Linkaja & AwanTunai, serta James Wiyadi selaku Wakil Ketua Umum Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (Aludi).
Ketiga narasumber menjelaskan pandangan mereka kepada lebih dari 100 partisipan yang mayoritas merupakan mahasiswa UNS. Mereka cukup sepakat bahwa inovasi keuangan digital akan semakin berkembang dan menghasilkan suatu hal yang positif. Fenomena rasionalisasi yang terjadi belakangan bukan pertanda kemunduran. Melainkan, ini menjadi upaya penyesuaian terhadap lingkungan untuk semakin lama memberikan layanan.
"Right sizing merupakan upaya untuk survive. Hal tersebut sebetulnya bukan hal yang baru dilakukan, sudah sejak dahulu. Cuma tidak di-publish. Right sizing dilakukan untuk fleksibilitas dan juga untuk tetap berkembang," jelas Sunu Widyatmoko.