Mahasiswa KKNT MBKM UNISRI 2022 di Desa Pablengan melakukan inovasi pangan berupa selai labu kuning
Mahasiswa KKNT MBKM UNISRI 2022 di Desa Pablengan melakukan inovasi pangan berupa selai labu kuning
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com), foto: istimewa
SOLO - UNISRI menerjunkan mahasiswa 10 KKNT MBKM di Desa Pablengan, Matesih, Karanganyar selama 4 bulan terhitung dari bulan September hingga bulan akhir bulan Desember mendatang. Kesepuluh mahasiswa ini adalah Rema Aprilian (Ilmu Hukum), Devita Natalia (Ilmu Hukum), Ayu Wahyuni (Ilmu Hukum), Adde (Ilmu Hukum), Kartika (Tek. Hasil Pertanian), Fuji (PGSD), Anugrah (PGSD), Tommy (Ilmu Komunikasi), Grescia (Ilmu Komunikasi), dan Helga (Ilmu Komunikasi).
Di Desa Pablengan ini, labu kuning sangat mudah ditemukan. Masyarakat biasanya mengolah labu kuning menjadi kolak dan kue. Melihat mudahnya masyarakat menemukan labu kuning ini, mahasiswa KKNT MBKM UNISRI 2022 Di Desa Pablengan mendapatkan ide untuk mengubah labu kuning menjadi selai. "Melihat mudahnya labu kuning ditemukan di desa Pablengan, akhirnya kami memutuskan untuk mensosialisasikan inovasi pangan berupa selai yang terbuat dari labu kuning" ujar Rema Aprilian.
Sosialisasi pembuatan selai labu kuning ini menargetkan ibu-ibu PKK di Dusun Karangtengah yang diikuti sekitar 30 ibu-ibu PKK. Program yang bertajuk “Inovasi Pangan Berupa Selai Labu Kuning” ini bertujuan memberdayakan masyarakat desa untuk membentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi di masyarakat di Dusun Karagtengah ini.
"Sosialisasi ini kami targetkan kepada ibu-ibu PKK di Dusun Karangtengah dengan cara menampilkan video tata cara pembuatan dan presentasi terkait manfaat dan kamdungan gizi dalam labu kuning" kata Rema Aprilian.
Rema mengatakan, pembuatan selai labu kuning ini sangat mudah hanya memerlukan labu kuning, gula, santan dan daun pandan. Cara pembuatannya pun hanya melalui tahap pengukusan, penghalusan dan perebusan. Dengan menggunakan 600gr labu kuning dapat menghasilkan 3-4 kaleng berukuran 300 ml. Dari hasil pembuatan kami, selai labu kuning ini dapat bertahan hingga 1 bulan jika disimpan di dalam kulkas. Sedangkan jika disimpan dalam suhu ruang hanya mampu bertahan selama 10-14 hari.
Melalui sosialisasi inovasi pangan berupa selai labu kuning ini, kami (Mahasiswa KKNT MBKM UNISRI 2022 di Desa Pablengan) berharap masyarakat dapat memanfaatkan potensi desa dan menciptakan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa.