KELOMPOK KKNT MBKM UNISRI DESA PABLENGAN, MATESIH KARANGANYAR MENGADAKAN BIMBINGAN BELAJAR MEMBACA MENGGUNAKAN MEDIA “PAPAN KATA” DI SDN PABLENGAN 2 BAGI SISWA KELAS III YANG BELUM BISA MEMBACA
KELOMPOK KKNT MBKM UNISRI DESA PABLENGAN, MATESIH KARANGANYAR MENGADAKAN BIMBINGAN BELAJAR MEMBACA MENGGUNAKAN MEDIA “PAPAN KATA” DI SDN PABLENGAN 2 BAGI SISWA KELAS III YANG BELUM BISA MEMBACA
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini), foto : istimewa.
KARANGANYAR - Bimbingan belajar adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar sehhingga setelah melakukan proses perubahan dalam belajar mereka dapat mencapai hasil belajar menurut Sukardi(2013:6). Dengan adanya covid19 yang melanda sekitas 2 tahun lalu di negara Indonesia ini mengakibatkan loss learning. Dimana para peserta didik kehilangan pembelajaran pengetahuan, keterampilan dalam perkembangan akademis. Maka dari itu, pemulihan pasca covid19 didalam pendidikan ini harus kita gunakan untuk menegakkan kembali dan menyempurnakan kembali pembelajaran yang sudah hilang.
Pada saat kami observasi di SDN Pablengan 2 kami menemukan adanya permasalahan yang dimana pada beberapa peserta didik kelas III belum bisa membaca. Dengan adanya permasalahan diatas kami kelompok KKNT MBKM UNISRI di Desa Pablengan, Matesih, Karanganyar mengadakan bimbingan belajar membaca di SDN Pablengan 2 bagi peserta didik kelas III yang belum bisa membaca dengan menggunakan media “PAPAN KATA” agar peserta didik tidak merasa bosan dan lebih menyenangkan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Senin-Kamis setelah jam pelajaran di sekolah sudah habis dengan durasi 1 jam dimulai pada pukul 12.30-13.30 WIB dimulai pada bulan Oktober-November tahun 2022. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memulihkan keadaan akibat loss learning ketertinggalan dalam membaca peserta didik, memberikan bimbingan kepada peserta didik yang belum bisa membaca agar bisa membaca, membantu guru dalam memperlancar proses pembelajaran, dan juga meringankan beban orang tua peserta didik yang sulit mengajarkan membaca.
Didalam kegiatan ini kami mengajarkan peserta didik dari awal mengenal huruf, mengajarkan suku kata, memperkenalkan huruf mati dan berlatih membaca secara utuh. Dengan adanya media “PAPAN KATA” ini mempermudah belajar peserta didik dengan cara menempelkan gambar di kolom gambar dan menempelkan huruf menjadi kata yang sesuai gambar apa yang ditempel. Media ini sangat efktif bagi peserta didik yang belum bisa membaca dikarenakan mereka bermain sambil belajar agar tidak bosan.
Pelaksanaan program ini ternyata direspon dengan baik dari peserta didik, guru dan para orang tua peserta didik terlihat dari antusiasme para peserta didik dalam mengikuti bimbingan belajar membaca ini. Hasil yang didapat dari program kerja bimbingan belajar membaca ini adalah peserta didik yang belum bisa membaca mengalami kemajuan dalam membaca.