SD Muh PK Kottabarat Gelar Edukasi Masa Prabalig
SD Muh PK Kottabarat Gelar Edukasi Masa Prabalig
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (AlexaInfoterkini.com), foto : istimewa
SOLO - Sejumlah 81 murid kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat mengikuti kegiatan Parents Day "Edukasi Mempersiapkan Masa Prabalig," Sabtu (5/11/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh komite kelas V ini berlangsung di dua tempat, yaitu Masjid Kottabarat dan ruang kelas V.
Menurut ketua komite kelas V, Fatmawati, Parents Day bertujuan mempersiapkan mental murid kelas V memasuki masa balig.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal murid kelas V karena di usia inilah masa remaja mereka mulai terbentuk. Hal-hal baru yang berhubungan dengan perkembangan anak mulai bermunculan sehingga perlu dipersiapkan supaya tidak terjerumus ke perilaku negatif,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, murid dibagi menjadi dua kelompok putra dan putri. Untuk kelompok putra menghadirkan narasumber dari tenaga kesehatan sekaligus wali murid kelas V, yaitu dokter Ratna Fitriah.
Materi yang diberikan untuk kelompok putra terkait tanda-tanda pubertas yang nampak pada laki-laki, di antaranya volume suara semakin berat, munculnya rambut pada bagian tubuh, serta mengalami mimpi basah.
"Jika anak laki-laki sudah mengalami tanda-tanda tersebut, maka harus pandai bersikap dan senantiasa berkomunikasi dengan orang tua supaya rasa percaya dirinya tetap muncul dan tidak minder ketika bergaul dengan teman sebaya," ungkap dokter Ratna Fitriah.
Kegiatan kelompok putri dilakukan di ruang kelas V, dengan pemateri Devita Ayu, ahli kesehatan sekaligus wali murid kelas V.
Pemaparan materi untuk kelompok putri meliputi ciri fisik dan psikis anak pada usia remaja atau masa pubertas. Selain itu, juga dijelaskan cara menjaga kebersihan saat mengalami masa menstruasi.
Salah satu murid kelas V, Abiyyu Fawwaz Kastara mengungkapkan bahwa kegiatan Parents Day sangat bermanfaat karena menambah pemahaman tentang tumbuh kembang organ perempuan dan laki-laki pada masa pubertas.
Selain penguatan pengetahuan dari segi medis, murid juga dibekali pengetahuan dari sisi spiritual.
"Agama merupakan pondasi dari perilaku hidup manusia, dengan agama anak akan mendapat petunjuk perilaku yang sesuai atau tidak sesuai dengan syariat Islam," ucap Ustaz Yosi Al Muzanni, selaku narasumber pengisi kajian spiritual.
Menurutnya, memasuki jenjang kelas V permasalahan yang muncul tidak hanya perolehan nilai kurang baik, anak membolos, bullying, mencuri, atau bermain fisik, tetapi juga permasalahan yang berhubungan dengan ucapan yang mengarah kepada tindak asusila.
Slamet Rismiyadi, selaku guru kelas V menegaskan pentingnya membimbing dan mengarahkan anak sesuai perkembangan usianya.
"Salah satu usaha yang kita lakukan dengan mengadakan kegiatan parenting ini, dengan harapan perkembangan psikologis murid bisa terarah," pungkasnya.