161 Santri Dimsa Ikuti Long March 48 Km Menuju Venue Muktamar dan Sumbang Sembako Dapur Umum. Rektor UMS Sampai Terisak Terharu
161 Santri Dimsa Ikuti Long March 48 Km Menuju Venue Muktamar dan Sumbang Sembako Dapur Umum. Rektor UMS Sampai Terisak Terharu
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexainfoterkini.com), foto : Istimewa
Sragen - Sebanyak 161 santri Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (DIMSA) melakukan long march menuju Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Jarak yang ditempuh mencapai 48 kilometer.
Selain melakukan long march, pihak Ponpes DIMSA juga menyerahkan bantuan logistik untuk dapur umum muktamar.
Direktur Pondok Pesantren Darul Ihsam Muhammadiyah Sragen, Ali Rosidi menyampaikan long march diikuti 161 santri Ponpes Dimsa yang berasal dari siswa kelas 7,8,9,10 SMP dan MI Dimsa dan didampingi 22 ustadz.
“Long march santri Ponpes Dimsa dimulai dari Masjid Raya Al Falah Sragen pada Selasa sore ba’da Maghrib, tanggal 15 November 2022. Para santri berhenti 3 tiga lokasi di Masaran, Kebakkramat dan Kota Solo.Setelah melakukan long march hingga 12 jam, akhirnya rombongan santri Ponpes Dimsa sampai di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Rabu pagi, 16 November 2022 pukul 06.30 WIB,” terang Ali Rosidi.
Untuk mengikuti long march ini, para santri baik santriwan maupun santriwati harus melewati screening serta izin orang tua.
“Alhamdulillah jumlah santri kita yang 500 santri itu ada 161 santri yang lolos screening dan mendapat izin wali murid,” kata Ali Rosidi.
Ali Rosidi menyampaikan long march santri DIMSA ini merupakan upaya untuk memupuk nilai heroisme dalam muhammadiyah bagi para santri
“Dan juga mensinergikan komponen persyarikantan untuk mendukung kesuksesan muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah,” terang Ali Rosidi.
Sementara itu, Ketua Panitia Penerima Muktamar ke48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si tak kuasa untuk terisak menangis merasakan haru yang luar biasa melihat ratusan santri DIMSA yang telah berhasil menyelesaikan long march dari Sragen menuju Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
“Saya berasa bangga, bersyukur dan trenyuh ini melihat anak-anak santri ini melakukan long march antara Sragen-Solo, berjalan 12 jam. Dan tiba disini tadi pagi jam 07.30 WIB,” kata Rektor UMS.
Sofyan Anif mengatakan apa yang dilakukan santria DIMSA ini memperlihatkan ketangguhan, kekuatan secara fisik dan rohani sehingga dapat menunjukkan identitas kader Muhammadiyah nomor satu.
“Sehingga saya tidak hanya melihat bantuan dalam bentuk sembako yang diberikan tapi juga melihat ghirah, motivasi yang tinggi yang ditunjukkan adik-adik ini sebagai bentuk identitas kader Muhammadiyah yang tangguh.Mudah-mudahan adik-adik ini menjadi tokoh-tokoh bangsa di masa depan dan memiliki rasa taawun yang tinggi karena mereka kesini membawa sembako yang akan diberikan kepada penggembira,” kata Rektor UMS.
Sementara itu sembako yang diberikan kepada penggembira berasal dari gotong royong para santri Ponpes Dimsa berupa 1,5 ton semangka, 200 kg gula, 200 liter minyak goring dan juga gas.
Sumbangan sembako dari santri ponpes Dimsa ini dijumpulkan jadi satu bersama bantuan sembako dari PDM Sragen yang akan diberikan untjuk mmebantu logistik dapur umum muktamar.
Panitia Penerima Muktamar, Taufiq Nugroho menyampaikan, sembako dari para santri DIMSA ini diterima panitia muktamar untuk diberikan ke bagian dapur umum.
“Nanti ada 6 dapur umum yang didirikan untuk penggembira yang berada di beberapa titik lokasi. Yang paling dekat dengan Edutorium ada di Balai Desa Gonilan,” kata Taufiq Nugroho