Studi Banding tentang Departemenisasi Dewan Profesor UNS Kunjungi UNAIR
Studi Banding tentang Departemenisasi Dewan Profesor UNS Kunjungi UNAIR
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexa.Infoterkini.com) foto : istimewa
SOLO - Panitia kerja (Panja) Departemenisasi Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melanjutkan kunjungan kerja ke Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jumat (21/10/2022). Tim Panja diterima oleh Ketua Senat Akademik (SA) UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNAIR Prof. Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM, Ketua Komisi I, Ketua Komisi II, Ketua Komisi III, Ketua Komisi IV, Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP), Dekan Fakultas Vokasi, dan Direktur Kemahasiswaan UNAIR Surabaya.
Ketua Dewan Profesor (DP) UNS Surakarta Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. pada saat kunjungan menyampaikan bahwa rombongan dari UNS ingin belajar tentang sistem Departemenisasi di UNAIR Surabaya. UNS juga ingin belajar bagaimana budaya Akademik di UNAIR, karena sesuai PP 56 tentang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di UNS, bahwa budaya akademik dikelola oleh Dewan Profesor (DP) dan di kampus UNS Surakarta dengan 170-an program studi (Prodi) masih belum ada yang namanya Departemenisasi. Artinya, ciri khas Departemenisasi ini belum ada di UNS Surakarta,” terang Ketua Dewan Profesor (DP) UNS Surakarta.
Dalam sambutan pembukaan, Ketua Senat Akademik (SA) UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM menyampaikan bahwa UNAIR sudah membentuk departemen bahkan sejak sebelum ditetapkan sebagai PT BHMN pada 2006 hingga saat ini, yakni saat statusnya menjadi PTNBH. Bahkan, menurut Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNAIR Prof. Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM bahwa Departemen merupakan unit yang sangat krusial untuk efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan suatu universitas. Sebagai PT BHMN ataupun sekarang bernama PTNBH, hal penting yang harus dilakukan adalah struktur organisasi yang efektif dan efisien. Sebagai Universitas yang cukup besar, terdiri dari 14 fakultas, dan 2 sekolah yaitu Sekolah Pasca Sarjana, dan Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam, efisiensi organisasi menjadi sangat penting. Bahkan tahun ini Unair menambah satu fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin,” terang Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNAIR Prof. Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM.
Mendorong Pertumbuhan Akademik
Lebih lanjut, dijelaskan oleh ketua BPP UNAIR Dian Ekowati, SE., M.Si, M.AppCom(OrgCh).,Ph.D yang menyampaikan adanya perbedaan target antara Fakultas, Departemen dan Prodi. Target tertuang dalam system SPMS (Strategy, Planning, and Management System) yang sudah ditetapkan dalam kontrak antara Fakultas dengan Rektor, dan Fakultas dengan Departemen. Untuk Penanggungjawab SPMS merupakan Dekan sebagai penanggungjawab strategi pengembangan, perencanaan dan penjaminan mutu. Strategi dan perencanaan fakultas dirumuskan dari usulan departemen sebagai penanggungjawab pengembangan SDM dalam Tri Dharma PT dan sarana/prasarana, serta prodi sebagai penanggungjawab pembelajaran dan kurikulum,” terang ketua BPP UNAIR.
Secara struktural jabatan, Kepala Departemen berada pada posisi ujung tombak pelaksanaan Tri Dharma, sedangkan program studi merupakan supporting sytem yang dipimpin oleh seorang koordinator atau Ketua Program Studi. Sedangkan operasional sarana dan prasarana universitas dikelola oleh Direktorat Sarana dan Prasarana, karena UNAIR menerapkan kebijakan Resource Sharing. Kebijakan Resource Sharing tentu saja membutuhkan system IT yang kuat, yang kemudian diberi nama Cyber Campus. Bahkan, berdasarkan komitmen pengembangan dan integrasi IT, salah satu Rektor merupakan Wakil Rektor bidang Informasi, Digitalisasi dan Internasional (IDI). Hal ini menunjukkan komitmen kuat UNAIR untuk pengembangan sistem informasi dan integrasinya serta fokus pada reputasi internasional, hingga tahun ini berhasil berada pada posisi 368 World University Ranking,” terang ketua BPP UNAIR.
Pembentukan Departemen telah terbukti mendorong pertumbuhan UNAIR sesuai perkembangan jaman dan sesuai dengan kebutuhan stake holder. Sebagai contoh, Fakultas Vokasi terdiri dari 3 departemen yang dikelompokkan berdasarkan rumpun ilmu yaitu Departemen Bisnis, Departemen Kesehatan dan Departemen Teknik, yang mengelola dan mengembangkan 22 program studi D3. Bahkan, departemen di Fakultas Vokasi sudah bertambah dengan beberapa program studi sarjana terapan (D4) dan akan mendirikan program studi Magister Terapan. Maka, seperti ditekankan oleh Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNAIR, departemen merupakan sub organisasi yang krusial dalam pengembangan suatu universitas. Rasanya terkesan ‘nekat’ jika suatu Universitas mencoba berkembang tanpa departemen,” ujar Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNAIR Prof. Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM.