Pawai Hari Santri Nasional 2022, Murid-Murid SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo Bagikan Ribuan Telur ke Warga
Pawai Hari Santri Nasional 2022, Murid-Murid SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo Bagikan Ribuan Telur ke Warga
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexa.Infoterkini.com), foto : istimewa
Solo (24 /10) --- Memperingati Hari Santri Nasional Ke-8 Tahun 2022, ratusan murid-murid kelas 1-6 serta guru karyawan SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta menggelar pawai keliling kampung sekitar sekolah.
Mereka tampak gagah berwibawa mengenakan pakaian muslim warna putih, bersarung, dan berpeci. Sementara murid-murid putri sopan rapi mengenakan pakaian muslimah warna hijau, seragam khusus tiap hari Jumat.
Tidak lupa mereka membawa telur rebus dari rumah masing-masing untuk selanjutnya disedekahkan kepada warga sekitar sembari menyapanya selama perjalanan pawai. Sebagian membawa poster juga membawa mmt spanduk.
Mereka berbaris rapi terlebih dahulu sesuai kelas rombelnya masing-masing di halaman sekolah. Kemudian semuanya khusyuk mendoakan para ulama dan santri serta para pejuang bangsa, dipandu oleh salah satu guru.
Dalam sambutannya, Kepala SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Waskito, S.Pd. mengajak para murid serta guru karyawan untuk mengambil spirit perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
"Tanggal 22 Okteober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Diambil dari sejarah aksi resolusi jihad pada 22 Oktober 1945. Dimulai dari seruan KH Hasyim Asy'ari kepada para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia. Instruksi tersebut berisi untuk membulatkan tekad dalam melakukan jihad membela tanah air," terang Waskito.
"KH Hasyim Asy'ari menyebut aksi melawan penjajah hukumnya fardhu 'ain. Melalui semangat resolusi jihad tersebut para laskar ulama santri mempunyai semangat yang sama dalam mengusir tentara sekutu yang ingin merebut kembali Indonesia," lanjutnya.
"Kita berharap dengan peringatan Hari Santri Nasional ke-8 ini dapat menumbuhkan semangat perjuangan bagi seluruh murid-murid SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta agar berjihad meraih prestasi yang terbaik dengan selalu menjaga akhlakul karimah. Selain itu juga akan dapat menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bela negara," harapnya.
Tema yang diambil dalam Hari Santri Nasional ke-8 ini adalah 'Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan'.
"Ini selaras dengan Sila ke-2 Pancasila. Bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu, para ulama dan santri saat itu berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan. Saat ini spiritnya adalah menjadi santri yang berdaya, mengisi dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa," lanjut Waskito.
Sebelum pawai berjalan, para murid berikrar bersama. Pembacaan Ikrar Santri SDIT Nur Hidayah Surakarta dan ditirukan oleh seluruh murid dan guru karyawan.
Ikrar yang mengokohkan syahadat tauhid dan syahadat rasul. Keridhoan akan Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai Agamaku, Muhammad sebagai Nabi dan Rasul-Nya, Al-Quran sebagai iman dan sumber hukumku. Serta doa agar diberikan tambahan ilmu dan pemahaman.
Salah satu peserta pawai, Alif Fauzan Perdana (9) menyampaikan rasa senangnya karena dapat merayakan Hari Santri Nasional serta berbagi kepada warga sekitar sekolah.
"Senang dapat ikut mensyiarkan Hari Santri Nasional yang ke-8. Harusnya kemarin Sabtu, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober, tetapi tidak masalah diundur hari ini. Yang penting semua senang merayakan dan mengambil hikmah perjuangan dan pengorbanan para ulama dan santri dalam merebut Kemerdekaan RI," ucap salah satu murid kelas 4A itu.
"Selain itu aku juga senang karena dapat berbagi kepada warga sekitar sekolah. Meskipun tadi aku hanya bersedekah beberapa butir telur matang. Teman-temanku juga ikut bersedekah telur. Alhamdulillah tadi warga yang menerima sekedah telurku terlihat tersenyum dan senang," lanjutnya.