Kenalkan Potensi Ekonomi Daerah Melalui Field Trip SD Muhammadiyah PK Kottabarat
Kenalkan Potensi Ekonomi Daerah Melalui Field Trip SD Muhammadiyah PK Kottabarat
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (AlexaInfoterkini.com), foto : Istimewa
SOLO - Sejumlah 82 murid kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan field trip di Magelang, Sabtu (22/10/2022). Ada dua tempat yang menjadi objek kunjungan, yakni desa wisata gerabah dan Sungai Elo.
Objek pertama yang dikunjungi adalah kawasan desa wisata gerabah, Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kegiatan di tempat ini dipandu langsung oleh pemilik usaha gerabah, Siti Ayu.
Ayu, mengawali kegiatan dengan menjelaskan secara umum awal mula pembuatan gerabah di desanya. Desa yang berjarak tiga kilometer dari Candi Borobudur ini menyimpan cerita masa lalu tentang perkembangan gerabah di Jawa Tengah. Keberadaan para pengrajin gerabah yang menghasilkan beragam produk gerabah sangat membantu perekonomian masyarakat Magelang.
Usai mendengarkan penjelasan umum terkait gerabah, murid kelas VI dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok putri berkesempatan praktik secara langsung membuat gerabah sesuai dengan pilihannya. Ada yang membuat cangkir, piring, mangkok, tempat lilin, candi, dan peralatan lainnya. Murid-murid dipandu secara langsung oleh ibu-ibu pengrajin gerabah setempat. Raut wajah bahagia jelas terpancar di wajah mereka saat melihat tanah liat yang berubah bentuk menjadi gerabah. Kelompok kedua, murid putra dipandu oleh Siti Ayu melihat secara langsung proses pembuatan gerabah. Tahapan pembuatan gerabah dimulai dari proses pemilihan dan pengambilan tanah liat, pengolahan tanah liat dengan bantuan mesin, pembuatan gerabah, penjemuran gerabah, pembakaran gerabah, dan penyempurnaan. Antusiasme murid dalam kegiatan tersebut ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan kepada pemandu.
Koordinator tim kelas IV, Agus Supardi menyampaikan bahwa tujuan field trip kali ini adalah untuk mengenalkan wirausaha berbasis pada potensi daerah.
"Harapannya,
mereka bisa terbuka wawasannya, sehingga kelak bisa mengoptimalkan potensi daerah masing-masing," ujar Agus.
Objek kedua yang dikunjungi adalah Sungai Elo. Kegiatan di sini adalah rafting atau arung jeram bersama orang tua. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah kekompakan antara murid dengan orang tua. Murid dibagi menjadi kelompok kecil dengan didampingi oleh orang tua masing-masing.