KELAS V SD MUHAMMADIYAH PK BANYUDONO PPL DI KAMPUNG BATIK DAN MONUMEN PERS
KELAS V SD MUHAMMADIYAH PK BANYUDONO PPL DI KAMPUNG BATIK DAN MONUMEN PERS
ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexa.IT.com)
Boyolali, 19 September 2022 SD Muhamadiyah Program Khusus Banyudono Mengadakan Proyek Pembelajaran Lapangan ( PPL) adapun
Tujuanyab: Kampung batik Laweyan dan Monumen Pers
Dengan mengambil Tema:Liberate your thought, expose your creativity
Sri Hartati selaki Wali Kealas VA menuturkan kegiatan diikuti 71 Siswa dipilihnya
Kampung batik Laweyan, karena
Tempat tersembunyi seni dan budaya yang indah disudut kota Solo (Surakarta).
Disana memberikan pembelajaran, apa itu Batik?
Lalu bagaimana cara membatik?
Kami tiba di Laweyan pukul 09.05 disambut dengan baik para pengrajin batik dan kemudian penuh kesabaran para pembatik yang profesional telah mengajari siswa siswi SDMPK Banyudono, dari memegang si mungil canting berisi cairan lilin, lalu digoreskan perlahan-lahan diselembar media kain putih yang polos.
Bersama belajar membatik, bersama kami memaknai sebuah arti membatik yaitu "PROSES".
Yaa... Proses, suatu kata yang penuh arti, dimana kami harus melewati serta menikmati sebuah perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang kami inginkan..
"Proses adalah pengalaman hidup"
Selanjutnya Setelah selesai Dari Kampung batik kami lanjutan perjalanan menuju Lokasi PPL Ke 2 yakni Monumen pers, sebuah cagar budaya bersejarah bagi Indonesia yang terletak di tengah kota Solo tepatnya di Banjarsari Surakarta. Di monumen pers tempat pembelajaran, dimana kami dapat melihat sekilas sejarah perkembangan Pers Nasional di Indonesia.
Terdapat koleksi era lama dari tahun 1980 an sampai sekarang...
Salah satunya yang mengesankan dan menarik perhatian adalah "radio kambing".
Yaa, Kenapa disebut radio kambing?
Karena setiap melakukan siaran, selalu ada suara kambing yang terdengar di radio sebagai satu bukti para pejuang untuk memberikan kabar keadaan bagi bangsa Indonesia kala itu.
Selain itu, di sudut ruang baca ' Jelas Petugas Monumen.
Masih Menurut Hartatik di monumen pers Masih ada banyak sekali tumpukan koran zama kuno hingga terkini.
Pembelajaran menyenangkan berkeliling setiap ruangan di bangunan Pers Solo, kami bisa mengenal dekat tentang sejarah pers dengan melihat koleksi mesin ketik kuno, majalah dan surat kabar muhammadiyah tempo dulu, perangkat multimedia serta tokoh tokoh sejarah pers.
Seperti pidato bung karno "Jas merah: jangan sekali kali melupakan sejarah"
Setelah acara keliling di rasa cukup kemudian kami lanjutkan Pulang menuju Sekolah kami Tercinta SD Muhammadiyah PK Banyudono.