Rektor UNIBA Masuk Peringkat 400 Wilayah Indonesia
Rektor UNIBA Masuk Peringkat 400 Wilayah Indonesia
penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com), caption foto : Eko Prasetyo
SOLO - Rektor Universitas Islam Batik Surakarta Dr. Amir Junaidi, S.H., M.H. menyatakan pada saat ini, posisi pemeringkatan Universitas Islam Batik pada beberapa kurun waktu terakhir ini dapat pada skala universitas dunia yang mengukur popularitas perguruan tinggi melalui website Versi 4icu, maka UNIBA masuk pada peringkat 400 untuk wilayah Indonesia dan peringkat 32 untuk Jawa Tengah.
"Kemudian untuk kinerja penelitian dan pengabdian,
sebagaimana dilansir pada sistem SINTA LLDIKTI 6 (sumber dari laman https://sinta.lldikti6.id), UNIBA untuk
kinerja penelitian mendapatkan score meningkat dalam kurun 3 tahun terakhir ranking
11 di Jawa Tengah, dan pada ranking no 1 di wilayah Surakarta untuk Perguruan
Tinggi Swasta," ungkap Rektor pada acara
Rektor Uniba menandaskan menilik hasil posisi pemeringkatan
yang positif ini merupakan modal maju UNIBA untuk tetap secara berkesinambungan
untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi menjadi lebih baik lagi.
Dr. Amir mengemukakan, UNIBA pada saat ini
secara organisasi telah bertambah 1 (satu) program studi yaitu Program Studi Magister
Hukum, sehingga jumlah keseluruhan program studi di UNIBA menjadi 10 (sepuluh)
program studi. Kemudian usulan untuk pembukaan program studi Informatika, akan
diajukan kembali pada tahun ini setelah adanya moratorium penutupan pembukaan
program studi dari direktorat kelembagaan Kementerian pendidikan dan
kebudayaan.
Kemudian untuk perkembangan akreditasi di UNIBA saat ini, seluruh program studi telah terakreditasi. Pada saat ini ada 1 program studi yang akan melakukan reakreditasi untuk program sarjana manajemen, dan akreditasi yang pertama untuk program studi Teknik Sipil.
Pada skala pemenuhan
kebijakan kampus merdeka, menurut Dr.Amir, sudah dilakukan dengan membuat berbagai perangkat
yang mendukung, dimana hal ini diakselerasi dengan kebijakan pendanaan secara
internal kepada program studi yang belum melakukan perubahan kurikulumnya.
Dies Natalis dirangkai dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Dr.Ir Bambang Prasetya, M.Sc