Murid SD Muh PK Kottabarat Lepas Burung Pipit Simbol Merdeka Belajar
Murid SD Muh PK Kottabarat Lepas Burung Pipit Simbol Merdeka Belajar
Penulis : ditulis kembali oleh eko prasetyo (alexa.IT.com), capt foto : istimewa
SOLO - Ada yang unik dari puncak kegiatan Masa Pengenalan Kelas Baru (MPKB) kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Kegiatan yang berlangsung di Taman Balekambang Solo ini melibatkan 84 murid dan ditandai dengan pelepasliaran burung pipit oleh perwakilan murid, Senin (18/7/2022).
Koordinator tim kelas IV, Retno Indriyanti, menyampaikan bahwa puncak kegiatan MPKB dilakukan di luar sekolah merupakan bentuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Melalui program ini, murid dapat mengekspresikan perasaannya secara utuh.
“Kegiatan melepas burung pipit merupakan simbol ekspresi keceriaan, kebebasan, dan harapan besar menyongsong diberlakukannya Kurikulum Merdeka di kelas IV tahun ajaran 2022/2023,” ungkapnya.
MPKB berlangsung selama empat hari, Kamis – Senin, 14 – 18 Juli 2022. Kegiatan tersebut meliputi perkenalan antarmurid dan guru, asesmen diagnostik akademik dan nonakademik, merancang keyakinan kelas, pengenalan lingkungan sekolah, penguatan pendidikan karakter melalui model role play, pemilihan pengurus kelas, serta kegiatan mini outbond.
Puncak kegiatan MPKB diawali dengan senam sehat ceria kemudian dilanjutkan dengan permainan edukatif mini outbound yang dipandu oleh tim guru kelas IV. Permainan tersebut di antaranya, estafet pipa, pesan berbisik, dan keseimbangan air. Semua murid tampak bersemangat dan antusias mengikuti alur permainan dari tiap-tiap pos.
Salah satu murid kelas IV, Nismara Pragya Chedrina Agung, merasa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.
“Aku sangat gembira karena terpilih mewakili murid kelas IV untuk melepasliarkan burung pipit secara langsung,” tambahnya.
Serangkaian kegiatan MPKB diharapkan bisa menumbuhkan semangat dan cara belajar efektif bagi murid.
"Kegiatan ini juga dapat mengembangkan perilaku positif dan interaksi positif antarmurid dengan warga sekolah lainnya," pungkas Retno.