Menko Bidang PMK RI Mengadakan Penanaman Pohon di UNS Kampus Madiun
Menko Bidang PMK RI Mengadakan Penanaman Pohon di UNS Kampus Madiun
Penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com), caption foto : istimewa
SOLO-Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof. Muhadjir Effendy melakukan penanaman pohon di Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kampus Madiun, Jawa Timur. Penanaman pohon dalam rangka gerakan penanaman sepuluh juta pohon ini sebagai salah satu aksi dalam gerakan nasional revolusi mental. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (14/7/2022).
Penanaman pohon ini dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dan Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto.Dalam sambutannya, Prof. Jamal Wiwoho menyampaikan rasa bangga atas kunjungan Menko Bidang PMK RI, Prof. Muhadjir Effendy ke UNS kampus Madiun.
“Satu kebahagiaan bagi UNS bisa menerima kehadiran Menko PMK dan rombongan. Saya juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Menko PMK serta para pimpinan daerah Kabupaten Madiun yang bersatu padu memajukan pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya vokasi UNS,” jelasnya.
Prof. Jamal berharap, melalui kehadiran SV UNS di Madiun ini dapat memenuhi harapan dan perkembangan daerah di Madiun dan sekitarnya.
Hal tersebut senada dengan penyampaian Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto. Ia juga berharap agar UNS dapat membawa kemajuan Kabupaten Madiun.
“Terima kasih atas kehadiran UNS di Madiun. Mudah-mudahan, perguruan tinggi negeri satu-satunya di Madiun ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Caruban ini. Investasi di Madiun juga sudah mulai meningkat sehingga kami butuh tenaga luar biasa yang dihasilkan oleh perguruan-perguruan tinggi,” tuturnya.
Menko Bidang PMK RI, Prof. Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa saat ini masyarakat tengah dihadapkan dalam tiga isu global yang besar, yaitu pemanasan global, Covid-19, dan konflik Rusia-Ukraina.
“Dalam pemanasan global ini memicu anomali cuaca, sekarang cuaca yang terjadi tidak jelas. Kapan musim hujannya, kapan musim kemaraunya. Salah satunya dipicu oleh pemanfaatan energi yang melampaui batas-batas toleransi bumi yang diakibatkan pabrik-pabrik, kendaraan-kendaraan bermotor, dan sampah yang menghasilkan gas metan dan CO2,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa gas CO2 mengakibatkan rusaknya ekosistem yang seharusnya gas tersebut diserap oleh pohon-pohon.
“Sementara nafas kita bergantung dengan O2 yang diproduksi pohon-pohon. Manusia memproduksi CO2 dan menghirup O2, berbeda dengan pohon. Oleh karena itu, diperlukan banyak pohon untuk menghasilkan lebih banyak lagi oksigen, salah satunya dengan gerakan menanam pohon ini,” imbuhnya.