Dosen Pertanian UNS Dorong Masyarakat Pesisir Tambah Nilai Ekonomis Ikan Tuna
Dosen Pertanian UNS Dorong Masyarakat Pesisir Tambah Nilai Ekonomis Ikan Tuna
Penulis : ditulis kembali oleh eko prasetyo (Alexa.IT.Com). caption foto : istimewa
SOLO - Dosen Program Studi (Prodi) Agribisnis, Fakultas Pertanian (FP), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Sc. Agr. Ernoiz Antriyandarti, S.P.,M.P.,M.Si. dorong masyarakat sekitar Pantai Sadeng, Yogyakarta untuk manfaatkan kekayaan yang ada. Dr. Ernoiz melatih masyarakat untuk menambah nilai ekonomis ikan tuna dengan mengolah ikan tersebut.
Dr. Ernoiz menjelaskan bahwa Pantai Sadeng yang terletak di Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah dengan perolehan hasil perikanan tangkap yang baik. Selama ini hasil tangkapan tersebut dijual langsung tanpa diolah terlebih dahulu. Namun, saat ini ada permintaan yang tinggi dari masyarakat terhadap produksi ikan. Untuk itu, diperlukan adanya pengembangan produksi pengolahan ikan oleh masyarakat.
Ketersediaan ikan yang mudah didapat menjadikan kegiatan pengolahan ikan sebagai sebuah peluang usaha yang dapat dikembangkan ibu-ibu rumah tangga dekat pesisir salah satunya di Desa Pucung, desa terdekat dari Pantai Sadeng. Pengolahan ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan apabila mampu dikembangkan dengan baik melalui kegiatan ibu-ibu PKK.
“Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UNS, kami mengadakan pelatihan dan pembelajaran kepada ibu-ibu PKK di Desa Pucung mengenai olahan ikan yang banyak dijumpai di sekitar Pantai Sadeng. Dengan pengolahan ikan ini, kami berharap ekonomi masyarakat di sekitar Pantai Sadeng lebih berdaya,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan pelatihan pengolahan ikan tuna dilakukan mulai tanggal 11 Juni 2022 dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan sampai November 2022. Dalam pelatihan yang telah berlangsung, sejumlah narasumber dihadirkan untuk menyampaikan materi sekaligus melatih ibu-ibu PKK Desa Pucung.
Narasumber pertama yakni Wiwit Rahayu, S.P.,M.P., dosen Agribisnis UNS yang memberikan materi mengenai kandungan gizi ikan tuna. Beliau menjelaskan bahwa ikan tuna dan salmon merupakan ikan dengan nutrisi terbaik merujuk pada hasil penelitian Academy Nutritions and Dietetics. Ikan tuna juga merupakan salah satu sumber Omega-3 yang mudah ditemui dengan harga yang terjangkau di daerah Girisubo. Kandungan ikan tuna tersebut berkhasiat untuk menyehatkan jantung, menjaga kesehatan reproduksi, menurunkan tekanan darah tinggi, menyehatkan mata, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, dosen ilmu pangan di Fakultas Pertanian UNS, R. Baskara Katri Anandito, S.T.P., MP. juga menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut. Beliau melatih masyarakat tentang teknik pengolahan produk perikanan yang aman dan bermutu. Sejumlah hal harus diperhatikan dalam pengolahan ikan di antaranya seleksi bahan baku, penanganan dan pengolahan, penanganan dan penggunaan bahan tambahan, bahan penolong, dan bahan kimia, pengemasan, hingga penyimpanan.
“Kunci seluruh proses kegiatan pengolahan yang baik adalah kebersihan baik itu bangunan, alat, bahan baku, pengolahan, penyimpanan, hingga pendistribusian produk olahan,” tegasnya.
Tidak hanya dilatih mengolah ikan, ibu-ibu PKK di Desa Pucung juga diberi pelatihan mengenai pemasaran produk tersebut. Materi pemasaran disampaikan oleh Dr. Umi Barokah, S.P.,M.P. selaku dosen Agribisnis UNS. Beliau menjelaskan bahwa dalam manajemen pemasaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya diferensiasi dan pengembangan produk, pricing, pendistribusian, dan promosi. Selain itu, seluruh proses dan pengemasan produk, pelaku usaha, alur aktivitas, keinginan konsumen, biaya produksi serta komunikasi kepada konsumen juga perlu diperhatikan. Beliau menyarankan agar ibu-ibu PKK memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, e-commerce, dan web untuk mempromosikan produk mereka.
Selain melakukan kegiatan pemberian materi, tim PKM UNS juga memberikan beberapa alat pendukung kepada ibu-ibu PKK di Desa Pucung berupa freezer 100L, meat grinder, food processor, panci presto, dan vacuum sealer. Pelatihan yang dilakukan berupa pembuatan olahan ikan tuna seperti tahu bakso tuna, nugget tuna, dan krupuk tuna. Ibu-ibu PKK di Desa Pucung mengaku senang dengan pelatihan yang diberikan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami ibu-ibu di daerah dekat pesisir karena mampu memberikan ide agar kami bisa mendapat pendapatan lebih” kata Ibu Dewi, salah satu peserta pelatihan.