Dewan Profesor UNS Tindaklanjuti Kerjasama dengan Pemkab Magetan
Dewan Profesor UNS Tindaklanjuti Kerjasama dengan Pemkab Magetan
Penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com), caption : istimewa
SOLO - Dalam rangka menindak lanjuti kerjasama UNS dan Kabupaten Magetan Jawa Timur, Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali kunjungi Kabupaten Magetan yang langsung dipimpin Ketua Dewan Profesor (DP) Prof. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. Kunjungan ini sebagai tindaklanjut kerjasama UNS dan Kabupaten Magetan Jawa Timur dengan menggadeng beberapa fakultas di lingkungan UNS, yakni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNS Surakarta. (Selasa, 26 Juli 2022)
Kedatangan rombongan dari Fakultas MIPA UNS dan FSRD UNS adalah atas inisiasi dan undangan dari Dewan Profesor UNS, yakni Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D dan Prof. Cucuk N. Rosyidi, S.T.,M.T. Kunjungan kerja dimaksud dalam rangka memperkuat kerjasama antara dua institusi khususnya terkait pengembangan potensi yang ada di kabupaten Magetan. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Magetan terkenal dengan sentra industri kulit. UNS Surakarta sebagai perguruan tinggi ingin berkontribusi untuk kemajuan industri kulit lokal baik dalam inovasi produk maupun desain.
Untuk rombongan FMIPA UNS Surakarta terdiri dari Dekan, Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D, Wakil Dekan, Dr. Desi Suci Handayani serta Pakar Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Prabang Setyono, M.Si dan Candra Purnawan, M.Si. Sedangkan, rombongan FSRD UNS Surakarta Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn. yang didampingi Wakil Dekan Dr. Deny Tri Ardianto, S.Sn., M.A., Dr. Sarwono, dan M.Sn., Dr. Nooryan Bahari, M.Sn. dan beberapa staf administrasi FSRD UNS Surakarta. Kedua rombongan dari 2 (dua) fakultas tersebut didampingi Ketua dan Sekretaris DP UNS Surakarta menerima undangan Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, SH., M.Si., yang diterima dengan ramah di Pendhapa Kabupaten.
Kepedulian Guru Besar
Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, SH., M.Si menyampaikan bahwa kali ini adalah kunjungan kerja lanjutan dari Dewan Profesor UNS Surakarta setelah satu setengah bulan yang lalu, dimana pada saat itu diidenfifikasi adanya masalah desain kulit yang tidak begitu berkembang dan masalah limbah cair di lingkungan. Jadi sekarang Prof. Suranto selaku Ketua Dewan Profesor datang dengan menggandeng 2 Dekan dan akan membantu mengatasi masalah tersebut. Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H, M.Si. menyambut baik inisiasi kerjasama dengan UNS dan berharap UNS bisa menorehkan tinta emas yang merubah orang-orang Magetan menjadi modern,” terang Bupati Magetan.
Sentuhan UNS akan membawa dampak positif yang luar biasa. Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa produksi kulit Magetan lebih banyak produk setengah jadi yang dijual ke luar kota seperti Bandung dan Jogja. Diharapkan dengan kerjasama ini akan membawa sentuhan desain dan pemasaran sehingga lebih banyak produk jadi yang dihasilkan dan menambah nilai jual. “Kami berharap dengan kehadiran UNS bisa menorehkan tinta emas yang merubah orang-orang Magetan menjadi modern dan akan membawa dampak positif yang luar biasa,” ujar Bupati Magetan.
Ini bukti kepedulian Guru Besar UNS Surakarta yang secara nyata Dewan Professor memberikan contoh bahwa Perguruan Tinggi (PT) bukan menara gading tetapi para Profesor terjun langsung mengatasi masalah di rakyat atau lapangan (istilahnya Profesor yang down to the earth atau rendah hati) tidak hanya ada di langit tetapi turun ke bumi langsung. Bukan hanya sebutan orang langitan tetapi turun ke bumi menyelesaikan permasalahan rakyat dan tidak hanya tahu teori saja tetapi juga mampu mengatasi masalah langsung di masyarakat,” demikian apresiasi Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, SH., M.Si.
Kontribusi Perguruan Tinggi
Ketua Dewan Profesor (DP) Prof. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D dalam sambutannya juga merasa merasa senang dapat kembali lagi ke Magetan untuk dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi kabupaten Magetan dengan produk kulit dan untuk mengatasi persoalan desain kulit dan limbah kulit. Meskipun hal ini hanya sesuatu yang kecil, tetapi kami ingin dapat berkontribusi mengatasi masalah yang ada di Kabupaten Magetan,” terang Ketua Dewan Profesor (DP) Prof. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D .
Setelah acara sambutan, Bupati Magetan meminta kepada 2 (dua) dekan UNS, yakni dekan FRSD dan dekan FMIPA untuk menyampaikan saran yang dapat dikontribudikan kepada Kabupaten Magetan. Setelah diperkenalkan Ketua DP UNS Surakarta, Dekan FSRD diberikan kesempatan mempresentasikan bentuk kerjasama yang akan dilakukan. Kerjasama tersebut di antaranya magang mahasiswa reguler (Kerja Profesi), program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa belajar di luar kampus setara dengan 20 SKS. Kemudian program pengabdian pada masyarakat dari dosen dan mahasiswa FSRD, dan penelitian terkait selera desain konsumen produk kulit dan juga pemasaran digital. Semua program tersebut dapat langsung bersentuhan dengan pengembangan desain industri kulit di Magetan dengan sentuhan redesain maupun desain baru,” kata Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn.
Menggandeng FSRD adalah tepat karena terkait industri kulit. Saat ini FSRD UNS mempunyai empat progam studi S1 yaitu Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Kriya Seni dan Seni Rupa Murni serta program studi S2 Seni Rupa. Harapannya, ketika Kabupaten Magetan adalah penghasil kulit terbesar di Asia Tenggara dan menghasilkan produk dari bahan kulit seperti sepatu, sandal, tas, dompet, jaket, topi dan juga souvenir, namun dari sisi desain masih tertinggal dan butuh sentuhan perguruan tinggi,” terang Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn.
Bahkan, dekan FSRD UNS juga menjelaskan produk kulit dapat dikembangkan fungsinya untuk kepentingan desain interior rumah tinggal dan interior bangunan umum seperti alas lantai yang hangat (pengganti permadadi), pelapis dinding untuk kepentingan akustik dan estetika, pelengkap headboard, berbagai kap lampu, elemen estetis interior dan sebagainya. Menarik dan bermanfaat karena kegiatan ini sesuai dengan slogan FSRD UNS yaitu “Memecahkan persoalan masyarakat dengan pendekatan seni, desain, dan budaya,” terang Dekan FSRD UNS Surakarta.
Sedangkan, Dekan FMIPA UNS Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa industri kulit yang ada di Magetan sedikit banyak menghasilkan limbah baik dalam bentuk cair maupun padatan. Fakultas MIPA menawarkan solusi berupa pengolahan limbah, karena memang di Fakultas MIPA mempunyai pakar dalam bidang lingkungan dan pengolahan limbah. Disamping itu, Dekan FMIPA menawarkan kepada pemerintah Magetan berupa alat early warning system (EWS) untuk mendeteksi tanah longsor. Hal ini didasari pengalaman kerjasama yang sudah dilakukan antara FMIPA dengan pemerintah Kabupaten Karanganyar. Penawaran tersebut didasari kontur tanah yang mirip antara Kabupaten Magetan dan Karangnyar. “Kami menawarkan kepada pemerintah Kabupaten Magetan berupa alat early warning system (EWS) untuk mendeteksi tanah longsor. Hal ini sesuai dengan kontur tanah di Magetan yang berada di lereng gunung lawu,” ujar Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D.