Dosen UNS Berikan Pelatihan Pembuatan Konten Media Sosial untuk Pemerintah Desa dan Pelaku UMKM
Dosen UNS Berikan Pelatihan Pembuatan Konten Media Sosial untuk Pemerintah Desa dan Pelaku UMKM
Penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com). caption foto : istimewa
SOLO - Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Grup Riset Media, Khalayak, dan Sistem Sosial Budaya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS memberikan pelatihan pembuatan konten media sosial untuk pemerintah desa dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang pada Rabu (8/6/2022).
Kegiatan tersebut merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat. Dengan dihadiri oleh 40 orang yang terdiri dari perangkat kerja Pemerintah Desa Ngluwar dan pelaku UMKM, kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Desa Ngluwar, Muzaini dan Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D., perwakilan dari Grup Riset Media, Khalayak, dan Sistem Sosial Budaya LPPM UNS.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Ibu Prahastiwi Utari dan juga tim Grup Riset Media, Khalayak, dan Sistem Sosial Budaya LPPM UNS yang telah bersedia dan meluangkan waktunya untuk membantu warga kami terutama para pelaku usaha agar bisa memasarkan produknya dan juga memberikan pengetahuan bagi kami pemerintah desa untuk dapat mengenalkan potensi wisata yang bisa dimaksimalkan di Desa Ngluwar,” tutur Muzaini, dalam rilis yang diterima uns.ac.id, Rabu (15/6/2022).
Dalam sesi penyampaian materi terkait pembuatan konten media sosial, nampak antusiasme peserta pelatihan. Khususnya ketika materi terkait pengambilan foto produk yang bisa langsung mereka praktikan. Bertempat di Balai Desa Karangtalun, semua kursi terisi penuh oleh warga Desa Karangtalun yang juga merupakan pelaku UMKM. Kebanyakan usaha yang dimiliki pelaku UMKM di Desa Karangtalun yaitu di bidang makanan ringan, makanan siap santap, dan mebel.
Namun karena keterbatasan pengetahuan, proses pemasaran hasil usaha pelaku UMKM di Desa Karangtalun berjalan kurang maksimal. Hal tersebut diketahui dari beberapa pelaku UMKM yang mengaku hanya menitipkan hasil usaha mereka ke warung-warung terdekat.
“Selama ini pemasarannya hanya tinggal diambil saja sama distributor kemudian disetor-setor. Saya hanya mengandalkan WA untuk berjualan. Jadi yang beli hanya yang langganan saja,” ujar Siti Nur Khasanah.
Hal yang sama juga dirasakan oleh pelaku UMKM
. Rata-rata yang membeli hanya warga sekitar atau langganan. Sehingga dengan adanya pelatihan ini diharapkan pelaku UMKM di Desa Karangtalun dapat mengoptimalkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan media sosial dan meningkatkan literasi digital terutama untuk membantu memasarkan hasil usaha. Selain itu, Pemerintah Desa Karangtalun juga diharapkan dapat turut berkontribusi dan mendukung warganya untuk terus berkembang serta memajukan Desa Karangtalun yang lebih maju baik dari sektor pariwisata maupun sektor ekonomi.