Setelah Penantian 11 Tahun Akhir Berhaji
Setelah Penantian 11 Tahun Akhir Berhaji
Penulis : ditulis kembali oleh eko prasetyo (Alexa.Infoterkini.com)
BOYOLALI - Diantara para calon jamaah haji 2022 yang ditemui oleh wartawan di embarkasi Solo, adalah calon asal Kabupaten Pati, Siti Nur Nugraheni (51) mengaku sangat bersyukur, sebab penantian 11 tahun antri haji akhirnya bisa diakhiri. Perempuan guru madrasah dari Desa Sarirejo, Kabupaten Pati, Ia menjadi bagian kloter I yang berangkat ke tanah suci dari Embarkasi Solo pada Jumat (3/6) malam.
Ia bersama 355 calon haji dari Pati sudah masuk ke Embarkasi Solo pada Jumat pagi ( 3/6). " Mestinya saya berangkat haji bersama ibu. Tetapi karena terkena regulasi pembatasan umur, ibu menjadi tertunda," tuturnya saat menuju Gedung Mekah Asrama Haji Donohudan yang menjadi penginapan sebelum berangkat menuju Arab Saudi.
Hal sama diungkapkan oleh Mulyanto bin Suwarno (38) bersama isterinya, yang mengaku sudah antri haji sejak 10 tahun silam, hingga kemudian terdaftar sebagai jemaah calon haji musim 2020, yang karena pandemi Covid 19 baru berangkat pada tahun 2022.
" Tentu ini sangat kami sambut suka cita, dan bersyukur, karena penantian 10 tahun terbayar lunas. Doakan kami tamu Allah dan menjadi haji mabrur ," kata Mulyanto sambil berjalan menuju kamar di Gedung Mekah, Jumat (3/6) siang.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Musta'in Ahmad mengatakan, ada sekitar 2000 jemaah calon haji dari Jawa Tengah dan DI Yogjakarta yang terpaksa tertunda keberangkatannya tahun ini, karena terkena regulasi dari Pemerintah Arab Saudi. " Bahasanya bukan gagal berangkat ya, tetapi tertunda, karena regulasi Pemerintah Arab Saudi. Jadi kita tidak usah berbicara angka lama. Tapi karena basiknya adalah kuota yang ditetapkan Arab Saudi, kita menyesuaikan," terang Musta'in.
Yang jelas menurut Koordinator Humas Haji Embarkadi Solo, Sarip Syamsul Syansudin, sebelum terseleksi dan muncul kuota, jumlah jemaah calon haji dari Jateng dan DI Yogjakarta yang sudah terdaftar mencapai 30 ribu orang, dan yang sudah melunasi sebanyak 27 ribu.
Pada saat sama, Pemerintah Arab Saudi menetapkan batasan umur 65 tahun. Regulasi itu, membuat 27 ribu yang lunas membayar biaya haji di Jateng dan DIY itu, terseleksi tinggal 17 ribu. Artinya 10 ribu merupakan calon haji di atas 65 tahun.
Pada saat sama Arab Saudi menetapkan kuota, bahwa jumlah kuota haji seluruh dunia sebesar 1 juta, dan Indonesia mendapatkan kuota 100.051 orang. Dari kuota nasional itu, Jateng mendapatkan 13.868 dan Di Yogjakarta 1437.
" Sehingga total kuota di Jateng dan DIY yang diberangkatkan tahun inu ada 15.305 calon haji. Karena sebelum kuota ada 17 ribu, ada 2000 an yang terpaksa tertunda keberangkatannya, " ujar dia.
Musta'in menyatakan, Indonesia menyesuaikan regulasi Arab Saudi pada musim haji tahun depan, apakah masih menggunakan batasan umur, atau sudah berbeda lagi. Harapannya , akan berubah lagi, hingga tidak ada lagi batasan umur.
" Sebab pada ibadah umroh kan tidak ada batasan umur ya. Mudah mudahan ada perubahan, hingga yang tertunda berangkat tahun ini menjadi prioritas keberangkatan musim haji tahun depan " tukas pria yang menjabat Kepala Kanwil Kemenag Jateng ini.
Namun begitu, PPIH Jateng dan DIY tidak menghalangi jika mereka ada yang mundur. Ada sekitar 200 an orang mundur dan meminta kembali biaya lunas yang sudah dibayarkan. Dan bagi yang tetap menunggu, tentu ada kebijakan , menyesuaikan ketentuan pembiayaan haji tahun berikutnya.
Jemaah calon haji dari Jateng dan DIY yang berangkat tahun ini dari Embarkasi Solo sejumlah 15.305 orang, sudah termasuk petugas pendamping haji, akan terbagi dalam 43 kloter.
Kloter pertama rombongan JCH dari Pati, rencananya diberangkatkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Sabtu dinihari (4/6). Ada 356 JCH Haji Pati ditambah 4 petugas haji, akan disusul Kloter kedua masih dari Pati ditambah JCH dari Jepara. *