PROF Dr. Henri Subiakto, SH, MSi : Kehidupan Sosial Tergantung Pada Teknologi Komunikasi yan Digunakan.
Kehidupan Sosial Tergantung
Pada Teknologi Komunikasi yan Digunakan.
Penulis : ditulis kembali
oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com) caption foto : eko Prasetyo
SOLO – Prof Dr. Henri Subiakto, SH, M.Si menyatakan
kehidupan social itu tergantung pada teknologi komunikasi yang digunakan. “People
live depends on the communication technologies that are found. How people
interact is determined by communication technology used,” ungkapnya saat
menyampaikan orasi Dies Natalis XLII di Gedung Universitas Slamet Riyadi, Solo,
Selasa (21/6).
Menyitir pendapat Harold Adam Innis, Prof Hanri
mengemukakan setiap telnologi komunikasi yang dominan yang digunakan masyarakat
memiliki bias pengaruh dalam mengembangkan masyarakatnya sendiri.
Menurut Prof Henri, determinisme teknologi mencatat bukti-bukti
empiris kejadian ikutan setelah Johannes Gutenberg (1446) menemukan mesin cetak
di Mainz, Jerman. The power of Gutenberg printing pers, telah mampu
menduplikasi menghasilkan peningkatan dan penyebaran literasi masyarakat Eropa
secara dramatis. Seratus tahun pasca penemuan itu, Eropa mengalami revolusi
pencerahan dalam berpikir, terjadi abad pencerahan, renaissance.”Ilmu pengetahuan
berkembang pesat. Buku dan Surat kabar bermunculan dan menyebar,” ungkap Prof
Henri sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga.
Fenomena terbaru juga terjadi di era digital, menurut sebagai hasil dari dampak teknologi dewasa ini.
Prof Henri mengatakan sekarang masyarakat menjadi mudah terhubung, terkoneksi
satu dengan yang lain. “Penggunakan smartphone dengan teknologi digital telah
memunculkan sharing communication dan komunikasi konvergensi,” ungkapnya.
Manusia di dunia menjadi semakin cerdas, semakin efisien,
produktif dan bekerja sama karena terkoneksi.”Itulah the network hingga masuk
teknologi baru pasca digital yaitu Blockchhain,” jelas Prof Henri.
Prof Henri
mengemukakan, sekarang ada 5 macam teknologi komunikasi yang kita
gunakan yaitu 1.komputer, 2. Internet, 3. Digital, 4 Blockchain dan 5, Quantum.
Setiap macam teknologi melahirkan inovasi. “Dan setiap bentuk inovasi bisa
melahirkan profesi. Digital adalah teknologi yang melahirkan inovasi Youtube.
Youtube memunculkan profesi youtuber. Digital juga melahirkan inovasi Twitter.
Dan platform Twitter memunculkan profesi buzzer dan influencer. Masih banyak
inovasi dan contoh yang lain,” ungkap Guru Besar Ilmu Komunikasi.
Blockchain sendiri adalah teknologi lanjutan dari
digital, berupa teknologi digital dengan system penyimpanan atau bank data yang
saling terkoneksi antara satu perangkat dengan perangkat lainnya dan terkait
dengan penggunaan kriptografi.
Perguruan tinggi seperti Universitas Slamet Riyadi Solo,
menurut Prof Henri, penting memahami perkembangan teknologi Blockchain,
sehingga bisa ikut melakukan literasi kepada masyarakat. “Atau bisa pula
mengadopsi ilmu tersebut untuk menjadi bahan kajian dan bahan kuliah
mahasiswanya agar lulusan Unisri dapat nilai tambah saat menghadapi masa depan,”
tandas Guru Besar Ilmu Komunikasi itu,