Jelang KKN Data Desa Presisi, UPKKN UNS Beri Pembekalan Calon DPL
Jelang KKN Data Desa Presisi, UPKKN UNS Beri Pembekalan Calon DPL
Penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa.IT.com), captio foto: istimewa
SOLO - Unit Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (UPKKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta adakan pembekalan bagi calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan melaksanakan KKN. Pembekalan ini diberikan guna mendukung kesiapan pelaksanaan KKN Data Desa Presisi (DDP) yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor
(IPB University). Kegiatan berlangsung di UNS Inn selama tiga hari sejak Jumat (3/6/2022) hingga Minggu (5/6/2022).
Kegiatan ini juga diikuti beberapa mahasiswa yang nantinya menjadi sukarelawan sebagai penggerak program DDP di lokasi KKN. Adapula pihak pemerintah daerah dari lokasi KKN yang turut serta mengikuti kegiatan ini. Selain pemberian materi, kegiatan pembekalan ini memberikan kesempatan peserta untuk menjajal praktik di lapangan.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., berharap pembekalan bermanfaat ketika keberjalanan KKN. Beliau menambahkan, program KKN DDP agar dapat berdampak bagi desa terkait.
“Semoga peserta yang mengikuti pembekalan Data Desa Presisi kerja sama IPB-UNS dapat bermanfaat terutama nantinya ketika pelaksanaan KKN dan kolaborasi ini semoga memberikan dampak yang nyata bagi desa yang ditempati KKN,” ujar Prof. Yunus dalam pembukaan kegiatan.
Hari pertama, tema materi yakni “Konsep dan Filosofi Data Desa Presisi” yang disampaikan oleh Dr. Sofyan Sjaf. Tema materi berikutnya ialah “Pemanfaatan DDP untuk Pembangunan Desa” dengan narasumber Prof. M. Faiz Syuaib. Terakhir, materi di hari pertama oleh La Elson, M.Si dengan materi Pendekatan Spasial dalam Membangun Data Desa Presisi.
Pada hari kedua dilaksanakan kegiatan praktik di lingkungan UNS. La Elson memberikan pembekalan terkait dengan praktik “Pemotretan Udara dengan Drone dan Mosaik Foto Udara”. Selanjutnya La Elson bersama Andi Yaodi Nurani Yamin, M.Si memberikan materi “Pembuatan Peta Kerja dan Pembuatan Peta Desa”.
Hari terakhir pembekalan, Lukman Hakim, M.Si menjadi narasumber dalam materi “Teknik pengambilan data, SOP, dan Teknik Membaca Peta Kerja”. Berikutnya, materi “Parameter dan Definisi Operasional” disampaikan oleh Rajib Gandi, M.Si. Sesi ketiga, Afan Ray Mahardika, M.Si memberikan materi “Praktik Pengoperasian Merdesa Apps, Merdesa Webs dalam Collecting dan Monitoring Data”. Pada sesi terakhir, Rajib Gandi, M.Si. bersama Eksa Rusdiyana, M. Sc. selaku Koordinator Bidang KKN Kemitraan melaksanakan sharing kepada peserta pembekalan terkait strategi kerja KKN DDP IPB-UNS.
“Semoga dengan kerja sama ini harapannya memberikan data yang cukup akurat dan spasial di lokasi KKN yang telah ditentukan dan kerja sama ini dapat terjalin seterusnya.” Kata Prof M. Faiz Syuaib selaku Wakil Kepala LPPM Bidang Kerja Sama IPB University.
Peserta terlihat antusias menerima materi dalam pembekalan KKN DDP. Pelaksanaan KKN Data Desa Presisi UNS-IPB University diharapkan sukses dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di lokasi KKN.
KKN Data Desa Presisi, Program Kemitraan UNS-IPB University
UNS memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat yakni KKN. KKN sendiri merupakan salah satu mata kuliah berbasis pengabdian masyarakat sebagai bentuk pengalaman tridarma yang dilaksanakan oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Kegiatan ini berupa praktik di lapangan dengan program kerja yang telah disusun.
KKN menjadi sebuah konsep dalam memberikan kontribusi keilmuan selama berkuliah yang diaplikasikan di masyarakat. Berbagai macam KKN dilaksanakan melalui UPKKN. Salah satu jenisnya di periode semester Agustus 2022-Januari 2023 adalah program KKN Data Desa Presisi yang bekerja sama dengan IPB University.
DDP hadir sebagai sebuah inovasi yang dapat mengakhiri polemik keakuratan data dan menjadikan pembangunan desa yang tepat sasaran. Inovasi dari DDP tidak hanya bersifat numerik, tetapi juga berupa data spasial. Pelaksanaan KKN DPP sendiri akan dilaksanakan di empat lokasi, yakni Wonogiri, Sragen, Boyolali, dan Karanganyar. Program pendataan memberikan peluang di desa untuk mendapatkan data yang sesuai dan konkrit sehingga data tersebut dapat berguna sebagai solusi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Panjang (RPJMP).