Dosen Prodi Ilmu Sejarah UNS Gelar FGD dan Pengabdian di Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran
Dosen Prodi Ilmu Sejarah UNS Gelar FGD dan Pengabdian di Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran
Penulis : ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (Alexa.IT.Com)
SOLO-- Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Research Group Sejarah Kebudayaan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan pengabdian di Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran. FGD dan pengabdian ini digelar secara luring di Ruang Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran, Rabu (29/6/2022).
Dalam FGD dan Pengabdian tersebut dihadiri langsung oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, Kepada Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, Dr. Susanto, Ketua Research Group Sejarah Kebudayaan Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, Dr. Hayu Adi Darmarastri, S.S., M.Hum. , dan di moderatori oleh dosen Prodi Ilmu Sejarah FIB yang juga anggota Research Group Sejarah Kebudayaan, Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si.
Ketua Research Group Sejarah Kebudayaan Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, Dr. Hayu Adi Darmarastri, S.S., M.Hum. mengucapkan terima kasih kepada KGPAA Mangkunegara X, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang telah memberikan ijin kepada Research Group Sejarah Kebudayaan untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian di Puro Mangkunegaran.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian acara penelitian dan pengabdian yang dilakukan Research Group Sejarah Kebudayaan Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS periode 2022. Kita mengambil judul Pembuatan Katalog Sejarah Kewilayahan Kabupaten Kota Mangkunegaran Koleksi Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran Surakarta serta Gelar dan Model Busana Birokrasi Mangkunegaran Abad XX,” terang Dr. Hayu.
Kegiatan penelitian dan pengabdian ini adalah bagian dari kerja sama antara Prodi Ilmu Sejarah UNS dengan Puro Mangkunegaran yang sudah berjalan selama 3 tahun ini.
“Kita sebagai sivitas akademika UNS merasa memiliki keberadaan Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran sehingga terpanggil untuk melakukan kerja sama sesuai fungsi kami yaitu di bidang pendidikan. Selama ini banyak dosen maupun mahasiswa kami dari Prodi Ilmu Sejarah yang memanfaatkan Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran untuk penelitian,” terang Dr. Hayu.
Kepala Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, Dr. Susanto menyampaikan dalam pembuatan katalog sejarah kewilayahan Kabupaten/Kota Mangkunegaran. Prosesnya sudah dilakukan sejak April lalu. Targetnya, Juli nanti katalog tersebut sudah bisa menjadi koleksi Rekso Pustoko dan bisa diakses masyarakat.
"Katalog kewilayahan ini tujuannya mempermudah masyarakat atau pihak yang membutuhkan informasi tentang wilayah Mangkunegaran. Kalau kami bisa katalogisasi arsip akan memudahkan tentang Kota Mangkunegaran. Karena semua dinamika Mangkunegaran ada di dalam arsip katalog itu," jelas Dr. Susanto.
Selama proses katalogisasi, Susanto dan tim riset lainnya mencari data dari arsip Mangkunegara VI, VII, dan VIII. Juga peta wilayah pada masa itu. Baru kemudian dicek kebenarannya. Proses ini dilakukan lantaran ada perubahan dari awal dibentuk Kabupaten Kota Mangkunegaran.
"Kemudian ada periode kabupaten kota itu digabung dengan Karanganyar. Jadi ada perubahan-perubahan yang perlu kami jelaskan dalam katalog itu. Kendalanya, tidak begitu sulit. Hanya menata saja yang sudah ada. Diurutkan. Sehingga mempermudah orang kalau mau belajar tentang Kota Mangkunegaran," ujar Susanto.
KGPAA Mangkunegara X, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menyambut baik kegiatan penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian informasi dan pengetahuan.
“Kami dari Perpustakaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran senang menerima kegiatan penelitian dan pengabdian dari UNS. Semoga bisa berkolaborasi, saling belajar, dan saling memajukan satu sama lain,” terang GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo berharap, semoga hasil penelitian ini bisa jadi pengetahuan yang dapat dilestarikan bersama dan menjadi dasar untuk pengembangan Puro Mangkunegaran ke depan. “Saya berharap kerja sama ini bisa berkelanjutan dan dapat menggali lebih banyak lagi hal-hal yang bisa untuk diteliti,” ujarnya.