Halal Bihalal SD Muh PK Kottabarat Hadirkan Pendongeng dan Motivator
Halal Bihalal SD Muh PK Kottabarat Hadirkan Pendongeng dan Motivator
Penulis : Ditulis kembali oleh Eko Prasetyo (alexa IT Com), caption foto : istimewa
SOLO - SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengadakan halal bihalal dengan mengundang pendongeng dan motivator, Senin-Selasa (9-10/5/2022)
Kegiatan halal bihalal berlangsung di Masjid Kottabarat dan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama, yaitu kelas I, II, dan III sejumlah 217 siswa dilangsungkan pada hari Senin, 9 Mei 2020, menghadirkan pendongeng Yasir Lee.
Sedangkan untuk kelas IV, V, VI sejumlah 247 siswa dilangsungkan pada hari Selasa, 10 Mei 2022, menghadirkan motivator Ahmad Sutrisni Ahid.
Kegiatan halal bihalal diawali dengan pembacaan ikrar oleh perwakilan guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Tati Kuraesin.
Saat membacakan ikrar, Tati menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh murid SMuhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
"Yang paling utama adalah segera meminta maaf apabila melakukan kesalahan kepada orang lain, tetapi tidak ada salahnya di momentum bulan Syawal tahun 1443 Hijriah ini untuk saling memaafkan," ujarnya.
Pada saat sesi motivasi, Ahmad Sutrisni Ahid mengawali dengan mengajak seluruh peserta untuk bersyukur kepada Allah.
"Kita bisa berkumpul dalam kegiatan hari ini karena diperkenankan Allah. Oleh karena itu, mari kita gunakan semua anugerah Allah ini hanya untuk bersyukur dan menyembah Allah," ungkap Ahid.
Dalam paparan materi, Ahid mengawali dengan sebuah pertanyaan, mengapa kita harus bersekolah?
Menurut Ahid, semua murid harus bersekolah supaya kecerdasannya terasah, akhlaknya terarah, dan mengenali keunikan yang ada pada dirinya, sehingga bisa dioptimalkan untuk meraih kesuksesan di masa yang akan datang.
"Setelah memahami keunikan yang ada pada dirinya, maka akan menumbuhkan kepercayaan diri dalam melakukan semua aktivitas," ungkapnya.
Ahid juga mengajak kepada para peserta untuk menjadikan keluarga sebagai sumber semangat dalam menjalani kehidupan.
Menjadikan ayah dan ibu sebagai panutan dan berbakti kepada keduanya. Ia juga mengutip hadis nabi, rida Allah tergantung kepada rida orang tua dan murka Allah tergantung pada murka keduanya.
"Setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing, kelak negeri ini akan sadar kita adalah generasi yang ditunggu-tunggu, pantaskan dirimu," pungkas Ahid