Tingkatkan Kualitas Pustakawan Kesehatan, Tim HITIHE FK UNS Gelar Workshop
Tingkatkan Kualitas Pustakawan Kesehatan, Tim HITIHE FK UNS Gelar Workshop
caption foto : istimewa
penulis ditulis oleh eko prasetyo (alexa IT com)
SOLO -Tim Health Information and Technology for Improved Health Education in South-East Asia (HITIHE) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan workshop pustakawan kesehatan. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini mengangkat tema ‘Finding Quality Open Access Sources’.
HITIHE FK UNS menghadirkan Riah Wiratningsih, S.S., M.Si., Ketua Divisi Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unit Pengelola Teknis (UPT) Perpustakaan UNS. Acara tersebut dibuka oleh Maria Zolfo, M.D., Ph.D., specialist in Infectious Diseases dari Institute of Tropical Medicine (ITM) Belgia.
Peserta workshop yang berlangsung pada Senin (11/4/2022) ini merupakan pustakawan kesehatan serta staf pengajar dan akademik dari FK terutama dalam bidang infeksi tropis. Peserta tersebut berasal dari FK UNS, Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), National Institute of Public Health (NIPH) Kamboja, University of Health Sciences (UHS) Kamboja, Institute of Tropical Medicine (ITM) Belgia, dan Maastricht University, Belanda.
Riah Wiratningsih, M.Si. selaku narasumber menjelaskan mengenai open acces journal dan cara mengaksesnya pada Pubmed, Scopus dan Web of Science. Pustakawan kesehatan berperan penting sebagai perantara pengetahuan dalam membantu staf akademik dan keperluan publikasi.
Prof. Ari Natalia Probandari dari HITIHE FK UNS mengatakan bahwa diperlukan pengembangan pengetahuan dalam Higher Education Institutions (HEIs) karena pentingnya pustakawan kesehatan.
“Hal ini untuk mendukung pelayanan perpustakaan kesehatan agar berfungsi dengan baik. Pustakawan kesehatan perlu diberikan pelatihan dalam pengelolaan platform online yang inovatif dan bagaimana mendukung kebutuhan staf dan mahasiswa dalam mengakses informasi kesehatan yang berkualitas terutama pada platform digital terbuka atau open access resources,” jelas Prof. Ari.
Pada akhir materi, Riah Wiratningsih, M.Si. memberikan 3 skenario kasus kepada peserta yang berkaitan dengan kedokteran tropis, yaitu kasus tentang leptospirosis, malaria dan tuberculosis. Lalu, peserta diminta untuk melakukan pencarian secara langsung menggunakan keyword yang mereka tentukan sendiri untuk dibandingkan dengan ketiga platform yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu Pubmed, Scopus, dan Web of Science.
Kegiatan ini diadakan sebagai wujud kerja sama dalam proyek HITIHE antara UNS, UGM, ITM, NIPH, UHS, dan Maastricht University. Hal ini juga sebagai bentuk dalam membangun kapasitas pustakawan kesehatan dengan bertukar pengalaman pustakawan kesehatan setiap universitas dengan supervisor dari ITM Belgia dan Maastricht University Belanda.
“Kami berharap dengan lokakarya ini pustakawan kesehatan dapat mendukung staf pengajar dan akademik dalam memanajemen informasi dan penulisan ilmiah serta mendukung dalam pengiriman tulisan ilmiah ke platform digital terbuka,” tutup Prof. Ari.