Kenalkan Budaya dan Pendidikan di Jepang, PSJ UNS Adakan Open Campus
Kenalkan Budaya dan Pendidikan di Jepang, PSJ UNS Adakan Open Campus
SOLO = Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan International Office UNS dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang mengadakan open campus seri 2. Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Senin (21/3/2022) melalui Zoom Cloud Meeting dan siaran langsung kanal Youtube International Office UNS.
Acara ini menghadirkan Abdul Basith Fithroni, mahasiswa magister Department of Cell Chemistry, Okayama University; Prof. Ying Chen dari School of Engineering Tohoku University; Junko Obayashi dari Okuyama University; Muhammad Salman Al Farisi, Asst. Prof. Hiroshima City University; dan Muhammad Izzat Nugraha, alumnus Biological Oceanography Laboratory Tohoku University.
Turut hadir pula Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus; Kepala Departemen Riset dan Pendidikan PPI Jepang, Mercy Bientri Yunindanova, M.Si.; Kepala International Office UNS, Rino Ardhian Nugroho, Ph.D.; dan Kepala PSJ UNS, Dr. Eng. Kusumaningdyah N. Handayani.
Dalam sambutannya, Mercy Bientri Yunindanova, M.Si., yang juga merupakan dosen di Fakultas Pertanian (FP) UNS mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu momen spesial karena dapat berkolaborasi dengan tiga institusi atau lembaga.
“Spesial event ini yang akan memberikan banyak insight tentang studi di Jepang, seperti melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Lalu juga bagi para mahasiswa yang akan melanjutkan studi master dan doctoral di Jepang. Saya percaya bahwa kegiatan ini akan membawa banyak benefit bagi seluruh pihak,” ungkap Mercy.
Sementara itu, Rino Ardhian Nugroho, Ph.D. juga berharap agar kegiatan ini dapat membantu para mahasiswa yang akan menempuh studi di Jepang berdasarkan pengalaman akademik para narasumber.
“Semoga juga dapat membangun hubungan baik dengan Tohoku University dan Okuyama University. Banyak lulusan universitas di Jepang yang saat ini memiliki posisi penting di UNS. Selain itu, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan akademik internasional di antara tiga universitas ini,” tutur Rino.
Prof. Ahmad Yunus juga berharap agar kegiatan ini dapat membantu mengenalkan budaya maupun iklim akademik universitas-universitas di Jepang.
“Terdapat beberapa program untuk bisa belajar di Jepang, salah satunya dengan IISMA yang bisa diikuti oleh mahasiswa jenjang sarjana di Indonesia. Nantinya para mahasiswa akan belajar selama 1 semester di sana. Banyak kampus yang disediakan sebagai partner, termasuk Tohoku University dan Okuyama University. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan insight kepada generasi muda,” kata Prof. Yunus.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh seluruh narasumber. Materi-materi tersebut berupa pengenalan universitas, inbound, budaya, kegiatan akademik, dan kehidupan yang ada di Jepang.